BAB I
SISTEM
PERUSAHAAN
A. Perusahaan
Dan Bisnis
Perusahaan
atau bisnis ialah usaha perdagangan yang dilakukan oleh sekelompok orang yang
terorganisasi untuk mendapatkan laba dengan memproduksi dan menjual barang
dan/atau jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
Bisnis
dalam arti luas adalah suatu istilah umum yang menggambarkan semua aktivitas
dan institusi yang memproduksi barang jasa dalam kehidupan sehari-hari.
usahawan
atau pelaku bisnis adalah orang yang menggunakan waktu dan uang untuk memulai menjalankan
suatu perusahaan. Untuk mengelola sebuah perusahaan, seorang usahawan harus
memadukan empat macam sumber daya, yaitu sumber daya materi. sumber daya manusia,
sumber daya keuangan, dan sumber daya informasi.
1. Sifat
Perusahaan
Perusahaan
bersifat dinamis, mengalami kemajuan dan kemunduran pada saat bergerak melalui
siklus hidupnya. Perubahan atas kondisi ekonomi dan pasar tentu memerlukan
pemikiran kembali atas strategi perusahaan yang telah dijalankan serta metode
dan sarana yang digunakan untuk menghadapinya. Perusahaan yang berhasil tidak
berhenti mencari pasar baru dan cara yang lebih baik untuk melakukan segala
aktivitas perusahaan.
2. Tujuan
Kajian Perusahaan
Melakukan
kajian perusahaan merupakan hal yang penting bagi orang yang baru mengawali
karir. Setiap orang yang ingin berkarir disetiap bidang pekerjaan perlu
memahami prinsip dasar bisnis. Alasan utama melakukan kajian perusahaan adalah
untuk mengetahui kesempatan karir.
3. Tujuan
Perusahaan
Setiap
perusahaan berusaha mengolah bahan untuk dijadikan produk yang diperlukan oleh
konsumen.Produk dapat berupa barang/jasa.Tujuan perusahaan membuat produk
adalah untuk mendapatkan laba, yakni imbalan yang diperoleh perusahaan dari
penyediaan suatu produk bagi konsumen
Untuk
membuat produk, perusahaan menggunakan empat faktor produksi, meliputi :
a. Sumber
daya Alam
Meliputi
minyak bumi,gas alam,tanah,sumber daya mineral berupa hasil tambang dan air
b.
Sumber Daya Manusia
Kontribusi
ekonomis orang yang bekerja dengan seluruh upayanya, yang meliputi bakat untuk
melakukan berbagai jenis pekerjaan.Nilai sumber daya manusia ditentukan oleh kecakapan
dan keterampilan yang dimiliki oleh seseorang.
c. Modal
Peralatan,
mesin, perlengkapan, dan bangunan perusahaan yang digunakan untuk memproduksi
baramg/jasa disebut sebagai modal.
B. Dasar
Perusahaan
Ilmu
ekonomi merupakan dasar perusahaan.Menurut Paul Samuelson, ilmu ekonomi ialah
kajian tentang cara suatu masyarakat memilih pemanfaatan sumber daya produksi
yang langka untukmenghasilkan berbagai barang dan jasa dan kemudian
mendistribusikannya untuk dikonsumsi diantara berbagai kelompok dan perorangan
yang saling bersaing.
Ilmu
ekonomi diklasifikasikan menurut luas cakupannya, meliputi ekonomi makro dan
mikro.
1. Ekonomi
Makro
Ekonomi
makro ialah kajian perekonomian sebuah negara secara keseluruhan.
Untuk
mencapai tujuan ekonomi makro,digunakan dua kebijaksanaan, yaitu kebijaksanaan
moneter dan kebijaksanaan fiskal.
a. Kebijaksanaan
Moneter
Kebijaksanaa
moneter mengacu pada program pemerintah untuk mengendalikan jumlah uang yang
beredar dalam perekonomian.Pemerintah dapat menggunakan kebijaksanaan moneter
untuk menurunkan atau menaikkan
perekonomian.
b. Kebijaksanaan
Fiskal
Kebijaksanaan
fiskal berupa program perpajakan dan pengeluaran.Dengan meningkatkan
pengeluaran atau menurunkan pajak, pemerintah dapat mendorong perkembangan
perekonomian.
Tolok
ukur pertumbuhan ekonomi yang paling mendasar adalah Produk Domestik Bruto (PDB), nilai ekonomis semua barang dan jasa
yang diproduksi disuatu negara selama satu tahun yang dilaporkan setiap kuartal
dan digunakan untuk membandingkan perkembangan produksi nasional.Apabila PDB
meningkat berarti perekonomian berkembang.
Suatu
negara pada umumnya mempunyai tiga tujuan ekonomi makro, yaitu :
1. Pertumbuhan
Ekonomi
Perkembangan
dalam produksi barang dan jasa disebut sebagai
pertumbuhan ekonomi.
2. Ketersediaan
Lapangan Kerja
Tersedianya
lapangan pekerjaan atau peluang kerja bagi setiap orang yang menginginkan untuk
bekerja merupakan salah satu tujuan ekonomi makro
3. Stabilitas
Harga
Tujuan
ekonomi makro lainnya ialah menjaga stabilitas harga setiap barang atau
jasa.Gerak naik harga disebut inflasi.
Harga yang bergerak naik akan mengurangi
daya beli, juga nilai tukar uang terhadap barang atau jasa.Jika harga mengalami
kenaikan tanpa diikuti kenaikan tingkat pendapatan, atau kenaikan
pendapatan lebih lambat dibanding
kenaikan harga, jumlah yang akan dapat dibeli tentu berkurang.
2. Ekonomi
Mikro
Ekonomi
mikro ialah kajian tentang perilaku
individu dan perusahaan dalam pasar tertentu.
C. Dasar-Dasar
Permintaan dan Persediaan
Konsumen
dalam suatu pasar bebas dipengaruhi oleh produk yang tersedia.Jika suatu produk
terkenal dan memiliki permintaan yang tinggi maka hal itu akan menarik produsen
lain untuk membuat produk yang sama.
1. Sifat
Permintaan
Permintaan
ialah jumlah produk yang akan dijual kepada konsumen dengan harga yang
bervariasi.Jika harga yang ditetapkan atas produk yang ditawarkan mahal maka permintaan
akan rendah.Demikian pula sebaliknya.Grafik tentang hubungan ini disebut kurva permintaan.
2. Sifat
Persediaan
Persediaan
ialah jumlah produk yang harus disediakan oleh sebuah perusahaan pada berbagai
tingkat harga.Jika harga lebih tinggi, semakin besar keinginan produsen untuk
menyediakan produk, demikian pula sebaliknya. Grafik yang melukiskan hubungan
antara berbagai tingkat harga dan kuantitas yang disediakan oleh produsen
disebut kurva persediaan.
D. Isu
Ekonomi Yang Mempengaruhi Perusaahaan
Perekonomian
yang kuat sangat berpengaruh terhadap perusahaan.Pada waktu perekonomian tumbuh
dan berkembang, perusahaan pun mengalami kesejahteraan.banyak orang yang merasa
beruntung dengan terbukanya berbagai kesempatan kerja, upah yang layak, dan
berbagai keuntungan bagi pemerintah untuk menyediakan barang dan jasa yang
dibutuhkan.Ketika ekonomi melemah, perusahaan menjadi lesu, kesempatan kerja
terbatas dan upah menurun, akhirnya berdampak pada penghasilan pemerintah yang
juga mengalami penurunan.
Kesehatan
perekonomian menurut Sylvia Porter (A.S) dapat diketahui melalui tiga indikator:
(1) produk domestik bruto, (2) tingkat pengangguran, dan (3) indeks harga
konsumen.
1. Produk
Domestik Bruto (PDB)
Ialah
nilai keseluruhan barang dan jasa yang dihasilkan sebuah negara dalam jangka
satu tahun. Perbandingan PDB sebuah negara dengan negara lain merupakan suatu
cara untuk mengetahui tingkat kemakmurannya. Untuk meningkatkan PDB dapat dapat
ditempuh dengan meningkatkan produktivitas. Produktivitas adalah seluruh barang
dan jasa yang diproduksi dalam jangka waktu yang ditetapkan dibagi dengan waktu
pengerjaannya.
2. Tingkat
Pengangguran
Indikator
kedua dari kesehatan perekonomian dapat diketahui dari tinggi rendahnya tingkat
pengangguran. Pengangguran diklasifikasikan dalam empat kategori, yaitu
penganggur friksional (orang yang berhenti bekerja karena kurang menyukai
pekerjaannya), penganggur struktural (orang yang memiliki kecakapan/skill tetapi tidak sesuai dengan jenis
atau lokasi pekerjaan dan persyaratan kerja yang ada), penganggur klinis
(karena resesi atau kecenderungan menyusutnya siklus perusahaan), dan
pengangguran musiman (terjadi pada waktu permintaan tenaga kerja dalam satu
tahun bervariasi).
E. Perkembangan yang Mempengaruhi Perusahaan
Usaha
bisnis adalah setiap aktivitas yang bertujuan untuk mendapatkan laba dengan
menyediakan kebutuhan barang dan jasa yang diperlukan oleh konsumen. Untuk
menjalankan suatu usaha sebuah perusahaan, orang harus mempelajari konsep dan
mengembangkan kecakapan dalam suatu bidang usaha tertentu.
1.
Perkembangan Sektor Jasa
Sektor
usaha yang memproduksi barang kebutuhan konsumen menyediakan produk yang
berwujud seperti mobil, perlengkapan rumah tangga, pakaian, alat transportasi,
dan lain sebagainya. Sedangkan sektor usaha jasa menghasilkan produk yang tidak
berwujud seperti pelayanan kesehatan, jasa keuangan, rekreasi, dan jasa
reparasi. Perubahan nyata yang terjadi dalam perekonomian ialah adanya
peralihan dari pembuatan barang ke penyediaan jasa. Alasan peralihan sektor
manufaktur ke sektor jasa karena (1) penerapan otomasi yang mampu meningkatkan
produksi hingga lima kali lipat dari hasil yang dicapai tenaga kerja
manusia.(2) adanya perkembangan yang mengarah pada pemanfaatan pemasok dari
luar untuk menggantikan pelayanan karyawan. Inovasi teknologi dan perkembangan
jasa modern mendukung pertumbuhan sektor jasa.
2. Perkembangan
Perusahaan Kecil
John
Naisbit dalam bukunya Megatrends
menyatakan bahwa saat ini adalah masa transisi dalam perekonomian yang ditandai
dengan berkembangnya kewirausahaan khususnya perusahaan kecil yaitu perusahaan
yang dioperasikan secara mandiri dalam berbagai bidang usaha tanpa standar
ukuran tertentu dalam jumlah karyawan dan penerimaan pendapatan per tahun.
3. Perkembangan
Demografi
Demografi
ialah kajian statistik yang berhubungan dengan populasi manusia untuk
mempelajari pertumbuhan, kepadatan, dan karakteristiknya.
4.
Perkembangan Sosial
a.
Perempuan Pekerja
Perkembangan
yang paling terasa adalah arus perempuan yang memasuki dunia kerja yang semakin
besar. Kaum perempuan pada umumnya
bekerja di bidang jasa, penjualan eceran, biro perjalanan, dan industri
lainnya.
b. Keluarga
Berpenghasilan Ganda
Keluarga
berpenghasilan ganda telah menyebabkan meningkatnya biaya hidup. Biaya yang
tinggi untuk tempat tinggal dan perawatan dan gaya hidup yang menuntut
kenyamanan menimbulkan berbagai kesulitan bagi kebanyakan rumah tangga. Salah
satu dampak dari trend ini ialah perusahaan besar menerapkan program untuk
membantu pasangan suami-istri yang bekerja (memberi tunjangan kehamilan, jadwal
kerja yang fleksibel).
BAB
II
BENTUK
ORGANISASI PERUSAHAAN
A.
Usaha Mandiri
Usaha
mandiri paling banyak dikenal karena mudah dilakukan sehubungan dengan prosedurnya
yang sederhana sehingga dapat didirikan,dimiliki, dioperasikan, dan dibiayai
secara perorangan serta semua keuntungan usaha menjadi milik pribadi. Usaha ini
berupa toko kelontong, toko pengecer, rumah makan,dll.
a) Keunggulan
usaha mandiri adalah :
1. Mudah didirikan dengan biaya yang relatif
rendah
2. Keuntungan usaha masuk ke kantong pribadi
3. Pengawasan langsung operasi perusahaan
b)
Beberapa kekurangan usaha mandiri adalah :
1. Pertanggungjawaban hukum tidak terbatas
2. Kesulitan mengembangkan modal
3. Keterbatasan keahlian manajemen
4. Sulit mendapatkan karyawan berpotensi
5. Kehidupan perusahaan tidak stabil
6. Seluruh kerugian ditanggung oleh pelaku
usaha.
B. Usaha modal bersama (partnership)
Perusahaan
ini dikelola oleh dua orang atau lebih (modal bersama) dengan tujuan untuk
mendapatkan laba.
a) Keunggulan
usaha bersama :
1. Mudah
didirikan
2. Ketersediaan
modal
3. Keanekaragaman
kecakapan dan keahlian
4. Keluwesan
b) Kelemahan
usaha bersama
1. Ketidakterbatasan
kewajiban
2. Berpotensi
terjadi konflik antar partner
3. Pembagian
laba
C. Korporasi
Korporasi
ialah lembaga usaha berbadan hukum yang tidak dikelola secara langsung oleh
pemiliknya.
Berdasarkan
kepemilikannya, Korporasi terbagi dua bentuk : (1) Korporasi Swasta, yang dikelola dan dimiliki oleh investor
swasta;(2) korporasi publik, yang
dikelola, dimiliki, dan dioperasikan oleh pemerintah.
Korporasi
bertujuan untuk mencari laba. korporasi publik dapat mencari keuntungan atau
semata-mata memberikan pelayanan umum. Ada pula korporasi nirlaba, seperti PMI,
LSM, lembaga sosial dan lainnya.
1. Proses
Pendirian Korporasi
Terdapat
lima tahapan yang harus diterapkan dalam inkorporasi perusahaan :
a. Memilih
nama perusahaan
b. Membuat
akte pendirian perusahaan dan mencatatkannya kepada pemerintah
c. Membayar
pajak dan komisi
d. Menyelenggarakan
rapat perusahaan
e. Menyusun
anggaran dasar, memilih direktur, dan mengumumkan awal operasi perusahaan.
2. Akte
Pendirian Perusahaan
Akte
pendirian perusahaan meliputi nama dan alamat perusahaan, tujuannya, jenis
saham dan jumlah setiap jenisnya, investasi minimal pemilik perusahaan, metode
pemindahan saham, serta nama dan alamat dewan direktur dan inkorporator.
3. Struktur
Perusahaan
Struktur
perusahaan korporasi terdiri dari tiga komponen, yaitu pemegang saham,
direktur, dan eksekutif.
a)
Pemegang Saham
Pemilik
korporasi terdiri dari para pemegang saham (stockholders)
yang memberi hak-hak tertentu kepada eksekutif dalam penyelenggaraan
perusahaan. Pemegang saham mendapatkan bagian dari laba perusahaan yang disebut
dividend. Mereka berhak mengikuti
rapat tahunan, memilih dewan direktur, dan memberikan suara yang dapat
mempengaruhi perusahaan.
b) Dewan
Direksi
Dewan
direksi ialah mereka yang mengatur jalannya perusahaan.Para direktur yang
dipilih oleh pemegang saham melaksanakan seluruh pengelolaan perusahaan. Mereka
menetapkan kebijaksanaan dan tujuan pokok perusahaan, memilih eksekutif
perusahaan , serta mengawasi keuangan dan penyelenggaraan perusahaan.
b) Eksekutif
Eksekutif
perusahaan ialah karyawan yang diberikan mandat oleh perusahaan sebagai
pelaksana kebijaksanaan operasi perusahaan untuk mencapai tujuan. Mereka juga
disebut sebagai manajemen puncak (top
management). Manajemen puncak perusahaan mempekerjakan dan mengarahkan
karyawan lain yang bertanggung jawab untuk melaksanakan operasi harian
perusahaan.
4. Keunggulan
Dan Kekurangan Korporasi
Kepemilikan
perusahaan menawarkan beberapa keunggulan, yaitu :
1. Pertanggungjawaban
terbatas
2. Kemudahan
pengalihan kepemilikan
3. Umur
perusahaan tidak terbatas
4. Kemampuan
untuk meningkatkan keuangannya.
Kelemahan
Korporasi
1. Pajak
ganda atas laba
2. Biaya
dan kompleksitas formasi
D. Koperasi
Koperasi
ialah perusahaan yang didirikan oleh beberapa orang atau perusahaan yang
mempunyai kepentingan yang sama untuk mengurangi biaya dan mendapatkan kekuatan
ekonomis melalui kepemilikan bersama.
Koperasi
merupakan badan hukum dengan beberapa ciri perseroan, seperti tanggung jawab
terbatas, rentang hidup perusahaan tidak terbatas, pemilihan dewan direksi, dan
mempekerjakan staf administrasi. Karena koperasi tidak menerima laba maka badan
usaha ini tidak dibebani pajak.
Koperasi
diklasifikasikan dalam dua jenis:
1. Koperasi
Penjual
Beranggotakan
individu-individu produsen dengan tujuan untuk menghadapi persaingan secara
efektif dengan produsen besar.
2. Koperasi
Pembeli
Koperasi
ini membeli produk dalam jumlah yang disesuaikan dengan harga yang paling
tepat.
E. Joint
Ventures
Joint
Ventures ialah gabungan dua atau lebih perusahaan untuk mengerjakan suatu
proyek tertentu dan dalam jangka waktu yang ditetapkan. Alasan joint ventures
antara lain sebagai berikut :
1. Proyek
terlalu besar untuk dikerjakan oleh hanya satu perusahaan.
2. Perusahaan
dapat memperoleh akses untuk memasuki pasar, produk, atau teknologi baru
melalui kerjasama dengan perusahaan yang mempunyai kapabilitas memadai.
F. Pengembangan
Perusahaan Melalui Merjer Dan Akuisisi
Merjer
ialah penggabungan dua atau lebih perusahaan menjadi satu perusahaan baru yang
seringkali diberi identitas baru.
Akusisi
adalah pembelian sebuah perusahaan oleh suatu perseroan atau sekelompok
investor.
Merjer
dilakukan karena alasan: (1) Saham dinilai terlalu rendah, (2) Peningkatan
kinerja.
BAB
III
ETIKA
BISNIS
A. Etika
bisnis
Etika
bisnis dapat diartikan sebagai batasan-batasan sosial, ekonomi, dan hukum yang
bersumber dari nilai-nilai moral masyarakat yang harus dipertanggungjawabkan
oleh perusahaan dalam setiap aktivitasnya.
B. Prinsip-Prinsip
Etika Bisnis
1. Prinsip
otonomi
Prinsip
otonomi memandang bahwa perusahaan secara bebas memiliki wewenang sesuai dengan
bidang garap yang dilakukan dan pelaksanaannya dengan visi dan misi yang
dimiliki.
2. Prinsip
kejujuran
Dalam
hubungannya dengan lingkungan bisnis, kejujuran diorientasikan pada seluruh
pihak, baik karyawan, konsumen, para pemasok dan pihak-pihak yang terkait
dengan aktivitas bisnis. Prinsip kejujuran penting dipegang kuat perusahaan
karena akan dapat meningkatkan kepercayaan dari lingkungannya.
3. Prinsip
tidak berniat jahat
Prinsip
ini erat kaitannya dengan kejujuran. Apabila kejujuran diterapkan, maka
keinginan untuk berbuat jahat dapat diredam.
4. Prinsip
keadilan
Prinsip
ini menganjurkan perusahaan untuk berlaku adil kepada pihak-pihak yang terkait
dengan sistem bisnis
5. Prinsip
hormat pada diri sendiri
Prinsip
hormat pada diri sendiri adalah cermin penghargaan positif pada diri sendiri. Prinsip
ini memandang perlunya meningkatkan citra perusahaan (nama baik). Menjaga citra merupakan
pengakuan atas keberadaan perusahaan tersebut.
C. Etika
Pemasaran
Prinsip-prinsip
menyusun kebijakan publik terhadap pemasaran:
1. Prinsip
kebebasan konsumen dan produsen
2. Prinsip
mengendalikan bahaya potensial
3. Prinsip
memenuhi kebutuhan dasar
4. Prinsip
efisiensi ekonomi
5. Prinsip
inovasi
6. Prinsip
pendidikan dan informasi konsumen
7. Prinsip
perlindungan konsumen
D. Pertimbangan
Etika Dalam Pengambilan Keputusan
Seseorang
pengambil keputusan secara rasional harus memikirkan dan memahami masalah dan kesempatan
yang dihadapi. Masalah atau kesempatan harus didefinisikan sebelum menentukan
alternatif-alternatif yang harus diambil.
1. Kelakuan
beretika
Kelakuan
beretika dalam perusahaan dan organisasi mempunyai beberapa ciri yang harus
diperhatikan, yaitu:
a.
Bersaing secara adil dan jujur
b.
hubungan yang transparan
c.
tidak menyebabkan kemudharatan kepada orang lain.
2.
faktor-faktor yang mempengaruhi kelakuan beretika
a.
perbedaan budaya
b.
pengetahuan
c.
kelakuan organisasi
3.
mengambil keputusan yang beretika
a.
keputusan harus rasional
b.
keputusan yang mempunyai moral (memberikan efek positif)
c.
keputusan bermoral-satu sintesis
d.
tanggung jawab dan perilaku yang baik
E. Beberapa
Aspek Etika Di Tempat Kerja
1. Menangani
kelakuan tidak beretika dalam organisasi
a. Etika
dalam menghadapi pelanggan
b. Etika
dalam menghadapi pegawai
c. Mengembangkan
etika kerja yang baik.
2. Sikap
Dan Komitmen Atas Etika
a. Sikap
langsung terhadap pekerjaan
b. Tanggung
jawab yang luas terhadap semua pihak
c. Kongkretisasi
tuntutan etika bisnis
d. Sikap
pribadi yang jujur, konsisten dan kerja keras, dan efisien.
BAB lV
PERUSAHAAN KECIL DAN WARALABA
A. Perusahaan
Kecil
adalah
perusahaan yang dikelola secara mandiri, dimiliki oleh perseorangan atau
sekelompok kecil pemilik modal dengan ruang lingkup operasi yang terbatas.
Jumlah pekerja antara 10 hingga 50 orang.
· Usaha
bidang jasa, perusahaan yang menyediakan jasa untuk konsumen dan perusahaan
lain. Usaha jasa perorangan meliputi salon kecantikan, restoran, pompa bensin, dan
cuci/cetak film
· Perdagangan
eceran. Usaha ini menjual barang secara langsung kepada konsumen. Jenis usaha
ini seperti toko roti, toko buku dan majalah, toko kaset dan CD,dsb.
· Grosir.
Usaha ini merupakan perantara diantara produsen barang dan konsumen. Pada
umumnya menyalurkan makanan dan minuman, pakaian, peralatan rumah tangga, bahan
bangunan, dan lainnya.
1. Memulai
Dan Mengelola Perusahaan Kecil
Sebuah
usaha dapat dimulai dengan cara membeli perusahaan yang telah ada dan
beroperasi. Ada pula yang diawali dari langkah pertama dari titik nol. Usaha
yang dimulai dari titik nol berisiko lebih besar dibandingkan dengan membeli
perusahaan yang telah beroperasi. Pendiri usaha baru hanya dapat membuat
prediksi dan proyeksi tentang prospek usahanya. Dengan demikian, kesuksesan
atau kegagalan sangat ditentukan oleh pengidentifikasian kesempatan bisnis.
Untuk mengetahui kesempatan, wirausahawan harus mampu mengetahui konsumen,
harga produk, pesaing, dan membuat keunggulan produk dari yang dibuat pesaing.
2. Membuka
Usaha
Ada
2 alasan yang mendorong orang untuk membangun bisnis sendiri. Pertama,
perusahaan yang dibangun sendiri membuka kemungkinan untuk menjadi lebih kaya
daripada perusahaan lain yang dikelola dengan baik. Kedua, dapat menjadi tuan
bagi diri sendiri dan melakukan pekerjaan untuk diri sendiri.
3. Pembiayaan
Perusahaan Kecil
Perusahaan
kecil memerlukan sumber dana yang aman untuk membiayai modal awal. Sumber daya
modal bagi perusahaan kecil dapat diperoleh dari berbagai sumber, diantaranya :
a. Investasi
pemilik
Semua
perusahaan kecil yang baru berdiri pada umumnya bermodalkan tabungan pribadi
pemiliknya. Misalnya menjual mobil, saham dan lainnya sebagai modal awal
usahanya.
b. Investasi
dari keluarga dan teman
Apabila
pemilik usaha gagl dalam mengelola investasinya, maka mungkin mengakibatkan
rusaknya hubungan pribadi diantara keluarga dan teman dikemudian hari.
c. Bank
Untuk
memberikan kredit, bank akan terlebih dahulu mempelajari proposal penggunaan
uang yang akan dipinjamkannya.
4. Kelebihan
Dan Kekurangan Perusahaan Kecil
Kelebihan
:
a. Fleksibel
b. Lebih
efisien dalam pengoperasian
c. Pelayanan
yang akrab
Kekurangan
:
a. Keterbatasan
kecakapan manajerial
b. Kesulitan
mengembangkan dana
B. Waralaba
(franchise)
Usaha
waralaba dapat diklasifikasikan menjadi empat jenis :
·
Sistem waralaba pabrik-pengecer
·
Sistem waralaba pabrik-grosir
·
Sistem waralaba grosir-pengecer
·
Waralaba nama perusahaan
1. Sifat
Hubungan Waralaba
inti
hubungan waralaba atau franchise berupa perjanjian kontrak yang mengatur
kebebasan franchise untuk melakukan atau menggunakan sesuatu yang merupakan
milik atau hak franchise. Bentuk hubungan franchise mencakup pengendalian
manajemen dan pengambilan keputusan bersama, pertukaran manajemen yang spesifik
atau keahlian teknis, dan manfaat produk atau jasa yang dikembangkan.
2. Faktor
Keunggulan Dan Kekurangan Usaha Waralaba
a. Keunggulan
1)
Bantuan dan pelatihan manajemen
2)
Konsep perusahaan, produk, dan nama telah dikenal
3)
Bantuan keuangan
4)
Kepemilikan
b.
Kelemahan
1)
Biaya awal yang tinggi
2)
Pembatasan kebebasan beroperasi
BAB V
MANAJEMEN
PEMASARAN
A. Definisi
Pemasaran
Pemasaran adalah proses perencanaan
dan pelaksanaan konsep, penentuan harga, promosi, dan pendistribusian gagasan,
barang, jasa, organisasi, dan peristiwa untuk menciptakan dan memelihara hubungan
yang memuaskan tujuan perorangan dan organisasi.
B. Fungsi
Dasar Pemasaran
1.
Fungsi
pertukaran (pembelian dan penjualan)
2. Fungsi penyediaan fasilitas
(standarisasi dan pemeringkatan, pembiayaan, pengambilan risiko, penjaminan
informasi pasar)
3.
Fungsi
distribusi fisik (pengangkutan dan penyimpanan).
C. Munculnya konsep pemasaran
Istilah konsep pemasaran (marketing
concept) mengacu pada orientasi terhadap konsumen dalam keseluruhan perusahaan
dengan tujuan mencapai kesuksesan jangka panjang. Konsep ini menyangkal asumsi
kesetiaan pelanggan dalam orientasi produksi. Kemunculan konsep pemasaran
disebabkan karena bergesernya pasar penjual yang kekurangan barang dan jasa ke
pasar pembeli dengan barang dan jasa yang berlimpah.
Konsep
dasar pemasaran adalah konsep kebutuhan manusia. Manusia mempunyai berbagai
kebutuhan yang bersifat kompleks dan tidak terbatas, sementara sumberdaya untuk
memenuhi kebutuhan sangatlah terbatas. Apabila didasarkan pada daya beli,
keinginan berubah menjadi permintaan.
D. Strategi
Pemasaran
Strategi
pemasaran ialah suatu rencana yang memungkinkan perusahaan memanfaatkan sumber daya
yang dimilikinya dengan sebaik mungkin untuk mencapai tujuan. Unsur strategi
pemasaran :
1. menentukan
pasar sasaran
2. menciptakan
bauran pemasaran
3. Perencanaan
pasar yang strategis.
E. Pentingnya kepuasan pelanggan
Semua perusahaan yang sukses
mempunyai satu karakteristik penting: mereka melakukan semua usaha untuk
memastikan pelanggannya puas. Kepuasan pelanggan adalah kondisi penting untuk
membangun hubungan jangka panjang. Dasar pemikiran konsep pemasaran adalah
memfokuskan semua usaha organisasi pada penyediaan customer service yang
superior untuk mempertahankan pelanggan yang sudah ada dan menarik yang baru.
Adapun Kriteria kepuasan pelanggan
yaitu
1. Pemasaran internal
Pemasaran internal meliputi tindakan
manajerial yang membantu semua anggota organisasi untuk memahami, menerima, dan
menjalankan peran mereka masing-masing dalam penerapan strategi pemasarannya.
2. Mendapatkan umpan balik pelanggan
Salah satu cara mengetahui tanggapan
pembeli terhadap produknya adalah dengan memperoleh umpan balik pelanggan lewat
cara seperti nomor telepon bebas pulsa, survei kepuasan pelanggan, pesan lewat
situs web, dan koresponden tertulis.
F. perencanaan
pemasaran
perencanaan
pemasaran adalah proses penentuan pendekatan komprehensif yang jelas kepada
keinginan konsumen. Pengembangan rencana perlu memperhatikan :
1. riset
pemasaran : untuk mengidentifikasi konsumen, produk, yang diinginkan, dan cara
pembelian
2. riset
penjualan : untuk keperluan promosi dan distribusi berdasarkan temuan riset
pemasaran
3. sistem
informasi pemasaran : untuk keperluan penghimpunan
4. peramalan
penjualan : untuk mengkoordinasikan keputusan pribadi dengan informasi pasar
yang akurat
5. rencana
pemasaran : untuk merumuskan rencana pencapaian tujuan jangka panjang dan
penjualan
6. evaluasi
: untuk mengidentifikasikan dan menilai penyimpangan dari rencana pemasaran.
G. Pasar
pasar
adalah kelompok pembeli potensial suatu produk. Pasar terbagi dalam dua
kategori :
1. pasar
konsumen
perusahaan
mengeluarkan biaya yang lebih besar untuk menyelenggarakan kajian tentang
konsumen yang berkaitan dengan status sosial konsumen, cara, waktu, tempat dan
alasan pembelian.
2. pasar
perusahaan/industri
perusahaan
ini terdiri dari perusahaan-perusahaan yang memerlukan barang dan jasa untuk
digunakan dalam produk barang atau jasa dalam bentuk lain untuk dijual atau
untuk pasokan bagi pihak lain.
H. Perilaku
Konsumen
Subjek
sentral yang dikaji dalam riset perilaku konsumen ialah cara konsumen merespons
perbedaan ciri produk, harga, dan tingkat efektivitas pengaruh periklanan
perusahaan dibandingkan dengan iklan pihak pesaing.
faktor-faktor
yang mempengaruhi perilaku konsumen, antara lain:
1. budaya
2. tingkat
sosial
3. faktor
sosial
4. faktor
pribadi
5. faktor
psikologis
I. Proses
Keputusan Pembelian
J. Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar (market
segmentation) adalah proses pembagian pasar secara keseluruhan menjadi beberapa
grup yang relatif homogen.
Empat dasar yang biasa dipakai untuk
mensegmenkan pasar konsumen adalah segmentasi geografis (membagi keseluruhan
pasar menjadi grup homogen atas dasar lokasi populasi), segmentasi demografis
(membedakan pasar atas dasar karakteristik demografis atau sosial ekonomi),
segmentasi psikografis (membagi pasar konsumen kedalam kelompok karakteristik
psikologis, nilai, dan gaya hidup), segmentasi produk terkait (membagi pasar
konsumen berdasarkan hubungan pembeli dengan barang atau jasa.
BAB VI
PRODUK DAN
PENETAPAN HARGA
A. Produk
Produk adalah sesuatu yang dapat
ditawarkan kepada pasar untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan (dimanfaatkan,
dikonsumsi, atau dinikmati).
B. Klasifikasi Produk
Produk diklarifikasikan dalam dua
kategori
1. Produk konsumen
Ialah produk yang dibuat untuk
keperluan rumah tangga konsumen.
a. Convenience products : produk yang
tersedia di berbagai toko dan dapat diperoleh dengan mudah dengan harga
terjangkau (rokok, susu, pasta gigi, dll)
b. Shopping products : produk yang
pembeliannya memerlukan berbagai pertimbangan (membandingkan kualitas, harga,
dan bentuk di beberapa toko
c.
Speciality
products : produk yang pembeliannya memerlukan pertimbangan dan upaya tertentu
(sound system, home teather, pakaian dengan merk terkenal, dll)
2. Produk industri/perusahaan
Ialah barang yang dimaksudkan untuk
membuat produk lain atau penyediaan jasa dalam perusahaan.
a. Bahan mentah: barang yang akan
menjadi bagian dari suatu produk, berupa sumber daya alam (tambang, hasil
hutan, produk pertanian)
b. Bahan manufaktur dan bagiannya:
produk industri yang menjadi bagian dari produk jadi
c.
Instalasi:
produk perusahaan yang dibuat tahan lama, berharga mahal (bangunan pabrik,
mesin diesel untuk KA)
d. Perlengkapan operasi: digunakan dalam
operasi produksi, namun tidak
berpengaruh pada skala operasi (mesin hitung, mesin tulis, dan forklift).
e. Alat bantu: alat bantu ini berumur
pendek berupa produk berharga murah dan dapat diperoleh dengan mudah (minyak
pelumas, alat tulis, dan perlengkapan kamar mandi).
C. Siklus Hidup Produk
Siklus hidup produk terdiri dari 4
tahap:
1.
Peluncuran
(introduction): membangun kesadaran konsumen, mendorong percobaan pembelian
2.
Pertumbuhan
(growth): membangun loyalitas merek dan pangsa pasar, menerapkan segmentasi
pasar
3.
Kematangan
(maturity): mencari manfaat dari produk baru dan pengguna produk baru,
mendorong kenaikan frekuensi pembelian
4.
Penurunan
(decline): mempertimbangkan untuk meninggalkan industri jika hasil penjualan
yang menurun menyebabkan kerugian.
D. Lini Produk Dan Bauran Produk
Lini produk adalah sekelompok
produk-produk terkait yang serupa secara fisik atau dimaksudkan untuk pasar
yang sama.
Bauran produk adalah campuran dari
lini produk dan penawaran individual sebuah perusahaan.
E. Strategi Pengembangan Produk
Strategi pengembangan produk sebuah
perusahaan tergantung pada bauran produk yang sudah ada, kesesuaian antara
penawaran-penawaran saat ini dan tujuan pemasaran secara keseluruhan, serta
posisi pasar dari produk-produk terdahulu dalam siklus hidupnya sekarang.
Strategi ini mencoba memperkenalkan produk-produk baru kepasar-pasar yang sudah
tetap atau terkenal.
F. Tahap-Tahap Dalam Pengembangan Produk
Baru
G. Identifikasi Produk
1. Merek (brand)
Ialah sebuah nama, istilah,
tanda,simbol, rancangan, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang membantu
untuk mengenali produk sebuah perusahaan.
2. Nama merek (brand name)
Ialah bagian dari merek yang terdiri
dari kata atau huruf yang membentuk nama, yang membedakan barang yang
ditawarkan perusahaan dengan perusahaan lainnya.
3. Merek dagang (trademark)
Ialah sebuah merek yang dilindungi
oleh undang-undang dari penggunaannya oleh perusahaan lain, berupa nama
mereknya, rancangan gambar, slogan, unsur kemasan, dan gambaran produk.
H. Membangun Loyalitas Merek Dan Ekuitas
Merek
Tugas seorang pemasar adalah untuk
membangkitkan loyalitas konsumen semaksimal mungkin terhadap sebuah merek.
Loyalitas merek merupakan jantung ekuitas merek.
1. Loyalitas merek
Loyalitas dapat diukur dalam tiga
tahapan, yaitu pengenalan merek, preferensi merek, dan insistensi merek.
2. Ekuitas merek
Adalah nilai tambah dari sebuah nama
merek tertentu yang diberikan pada sebuah produk.
Dimensi Ekuitas Merek
I. Dasar Penetapan Harga
1. Faktor Internal
- tujuan pemasaran
- strategi bauran pemasaran
- biaya
- metode penetapan harga
2.
Faktor Eksternal
- sifat pasar dan permintaan
- persaingan
- faktor lingkungan lain
(perekonomian, pemerintah).
3.
Tujuan Penetapan Harga
- Profitabilitas (mencari keuntungan
maksimal)
- Sasaran volume (maksimalisasi
penjualan serta pangsa pasar)
- Sasaran menghadapi persaingan
-
Sasaran prestise (menetapkan harga yang tinggi untuk menciptakan sebuah citra
eksklusif dari sebuah produk).
4. Penggunan Analisis Impas Dalam
Strategi Penetapan Harga
Analisis titik impas adalah teknik
penetapan harga yang menentukan volume penjualan yang harus dipenuhi oleh
perusahaan pada harga tertentu agar menghasilkan pendapatan yang cukup guna
menutupi biaya totalnya. Analisis ini dilakukan dengan membagi biaya tetap
total dengan kontribusi per unit untuk biaya tetap. Penjualan diatas titik
impas menghasilkan keuntungan.
5.
Perbedaan Strategi Penetapan Harga Skimming dan Penetrasi
Strategi skimming menetapkan harga
yang relatif tinggi dibanding dengan produk yang sejenis dan kemudian
menurunkan harga tersebut secara
perlahan-lahan.
Penetapan harga penetrasi menetapkan
harga lebih rendah dibanding dengan produk yang sejenis dan akhirnya menaikkan
harga tersebut setelah produk memperoleh sambutan pasar luas.
6. Strategi penyesuaian harga
- penetapan harga diskon
- penetapan harga psikologis
- penetapan harga promosi
- penetapan harga geografis
- penetapan harga dasar FOB
- penetapan harga pengiriman
rata-rata
BAB VII
STRATEGI DISTRIBUSI
A. Pengertian Distribusi
Distribusi adalah proses memindahkan
barang dan jasa dari produsen kepada pembeli.
B. Distribusi Produk
Fungsi distribusi dalam bauran pasar
adalah membawa produk ke pasar sasaran melalui penjualan dan pengiriman barang
dari produsen ke konsumen akhir, mempromosikan produk, menyimpannya, dan
menanggung risiko selama proses distribusi.
C. Saluran distribusi
Saluran distribusi ialah kelompok
individu atau perusahaan yang mengarahkan aliran produk dari produsen ke
konsumen.
Tipe-tipe saluran distribusi sebagai
berikut:
1. Saluran distribusi langsung (saluran
distribusi yang memindahkan barang langsung dari produsen ke pengguna utama)
2. Perantara pemasaran (anggota saluran,
pedagang grosir atau pengecer, yang memindahkan barang antara produsen dan
konsumen atau pengguna bisnis)
3. Saluran distribusi yang menggunakan
perantara pemasaran (anggota saluran yang menjual barang terutama untuk
pengecer, pedagang grosir yang lain, atau pengguna bisnis)
D. Memilih saluran distribusi
1. Distribusi produk konsumen
a) Produsen → konsumen
b) Produsen → pengecer → konsumen
c) Produsen → grosir → pengecer →
konsumen
d) Produsen → agen → pengecer → konsumen
e) Produsen → agen → grosir → pengecer →
konsumen
2. Distribusi jasa
a. Produsen → konsumen
b. Produsen → agen → konsumen
E. Mengendalikan Konflik Dalam Saluran
Distribusi
1. Konflik horizontal
Konflik horizontal terjadi antara
produsen pada tingkat distribusi produk sejenis. Penyebab terjadinya konflik
ialah penjualan aneka produk oleh satu perantara dengan menambah jajaran produk
lain.
2. Konflik vertikal
Konflik vertikal terajdi khususnya
antara produsen dan grosir atau produsen dan pengecer. Konflik diantara saluran
distribusi disebabkan upaya produsen mengabaikan grosir dan berhubungan
langsung dengan pengecer atau konsumen.
F. Faktor-faktor yang mempengaruhi
saluran distribusi
1. Pertimbangan pasar, meliputi jenis
pasar, jumlah konsumen potensial, dan konsentrasi pasar geografis
2. Pertimbangan produk, meliputi nilai
unit dan sifat produk
3. Pertimbangan perusahaan, meliputi
pengendalian saluran, jasa yang diberikan oleh penjual, dan kemampuan manajemen
4. Pertimbangan perantara, meliputi jasa
yang disediakan oleh perantara, ketersediaan perantara yang diinginkan, dan
sikap perantara terhadap kebijaksanaan produsen
G. Intensitas Cakupan Pasar
1. Distribusi intensif
Distribusi intensif sesuai untuk
produk kebutuhan sehari-hari yang dapat diperoleh dengan mudah, seperti
sembako.
2. Distribusi selektif
Distribusi selektif diterapkan pada
produk yang lebih mahal/bukan kebutuhan pokok, seperti televisi, radio, mesin
cuci, dan lain-lain.
3. Distribusi eksklusif
Distribusi eksklusif umumnya
digunakan dalam pemasaran produk berciri spesifik untuk kalangan komsumen
terbatas, seperti BMW, rumah mewah, dan sejenisnya.
H. Pedagang Eceran Sebagai Agen
Distribusi
1. Perdagangan eceran dan pengecer
Perusahaan dan agen-agennya yang
melakukan penjualan kepada konsumen untuk keperluan pribadi/keluarga disebut
pengecer (retailer)
2. Klasifikasi pengecer berdasarkan
strategi pemasaran
Perdagangan eceran dapat dilakukan
dengan mendirikan toko atau tanpa toko, seperti penjualan langsung, via
telepon, atau pemasaran langsung.
3. Toko eceran
Elemen bauran pemasarannya yaitu
volume ragam produk yang besar, tingkat harga, dan jumlah pelayanan konsumen.
4. Toserba (departmen store)
Merupakan lembaga pengecer berskala
besar yang menjual beraneka produk dengan jajaran yang sangat luas.
5. Supermarket
Supermarket adalah toko besar dengan
pelayanan swalayan yang menjual berbagai produk berupa makanan, minuman, dan
produk lain.
6. Pedagang eceran tanpa toko (nonstore
retailing)
Penjualan eceran diluar toko meliputi
penjualan langsung, pemasaran via telpon, pemasaran langsung, dan penjualan
dengan mesin penjaja otomatis.
BAB
VIII
STRATEGI
PROMOSI DAN RISET PEMASARAN
A. Promosi
Promosi
merupakan suatu upaya yang dilakukan oleh perusahaan/pemasar untuk mempengaruhi
pihak lain agar turut berpartisipasi dalam perubahan yang mereka lakukan.
1. Periklanan
Iklan
adalah segala bentuk penyajian informasi dan promosi secara tidak langsung yang
dilakukan oleh sponsor untuk menawarkan ide, barang, atau jasa
a. Fungsi
iklan
1. Fungsi
pemasaran
2. Fungsi
komunikasi
3. Fungsi
ekonomis
4. Fungsi
sosial
b. Pesan
periklanan
1. Seleksi
dan evaluasi pesan
2. Penyampaian
pesan
3. Media
iklan (media cetak dan media elektronik)
2. Personal
selling
Personal
selling adalah proses penyampaian informasi kepada konsumen dan membujuk mereka
agar membeli produk melalui komunikasi pribadi.
3. Publisitas
Publisitas
adalah penyampaian informasi yang didesain untuk membangkitkan minat lebih
dalam pada individu atau perusahaan melalui media informasi tanpa harus
mengeluarkan biaya karena besarnya minat khalayak.
B. Riset
Pemasaran
Riset
pemasaran menurut the American Marketing Association, didefinisikan sebagai
pengumpulan, pencatatatn,dan penganalisisan data tentang probleb yang
berhubungan dengan pemasaran barang dan jasa yang dilakukan secara sistematis.
Tahapan
kajian riset pemasaran:
· Kajian
situasi yang berlangsung
· Mengetahui
dengan tepat keunggulan dan kelemahan program yang dijalankan
· Menyatakan
tujuan riset secara tertulis
· Menetapkan
problem yang harus di atasi
· Menetapkan
cakupan dan estimasi biaya
· Menjelaskan
data sekunder
· Mengumpulkan
data primer
· Menganalisis
dan memproses data
· Menyiapkan
laporan dan saran solusi alternatif
· Menindaklanjuti
implementasi
· Mendefinisikan
ulang situasi.
1. Menetapkan
permasalah
Pemecahan
masalah merupakan dasar proses riset pemasaran. Perusahaan harus menetapkan
dengan tepat permasalahannya untuk
menentukan menentukan cakupan riset yang diperlukan
2. Pengumpulan
data
Informasi
diklasifikasikan dalam dua ciri: (1) asal informasi, diperoleh secara internal
atau eksternal dari perusahaan, dan (2) waktu dan tujuan pengumpulan informasi.
3. Pengumpulan
data sekunder
Jumlah
data sekunder tersedia cukup besar. Sumber internal meliputi laporan penjualan
dan akuntansi, ikhtisar biaya, laporan persediaan, dan pegalaman manajemen
4. Pengumpulan
data primer
Data
primer dikumpulkan dengan metode observasi maupun metode survei. Dalam metode
observasi, data dihimpun melalui pengamatan terhadap tindakan konsumen potensial.
Metode survai meliputi pertanyaan yang diajukan secara langsung kepada orang
untuk mengumpulkan fakta, pendapat, atau informasi lain
5. Memilih
data sekunder atau primer
Data
sekunder dan primer mempunyai keunggulan dan kelemahan. Data sekunder menawarkan
keungglan dalam hal rendahnya biaya dan kemudahan mendapatkannya. Data pimer
dikumpulkan dengan tujuan pemikiran tertentu yang lebih mudah diaplikasikan.
BAB
IX
MANAJEMEN
DAN ORGANISASI
A. Sifat
Manajemen Dan Tugas Manajer
Tugas
seorang manajer meliputi sejumlah aktivitas baik yang telah direncanakan maupun
yang tidak direncanakan terlebih dahulu. Setiap aktivitas manajer memerlukan
komunikasi sehingga mengharuskan berinteraksi dengan pihak-pihak yang terlibat
dalam maupun luar perusahaan.
B. Fungsi
manajemen
Manajemen
adalah proses pengkoordinasian sumber daya yang dimiliki sebuah perusahaan
untuk mencapai tujuan. Manajer ialah karyawan yang diberi tanggung jawab untuk
mengkoordinasikan sumberdaya tersebut. Aktivitas manajemen difokuskan pada
empat bidang, yaitu:
1. Perencanaan
Perencanaan
adalah proses kegiatan rasional dan sistemik dalam menetapkan keputusan,
kegiatan atau langkah-langkah yang akan dilaksanakan dikemudian hari untuk
mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Proses perencanaan merupakan dasar
aktivitas manajerial yang lain.
Jenis-jenis
perencanaan, yaitu:
a. Perencanaan
strategis
Perencanaan
strategis adalah penyusunan rencana jangka panjang (satu sampai dengan lima
tahun) yang dilakukan dengan mempertimbangkan perusahaan dan lingkungannya.
b. Perencanaan
taktis
Perencanaan
taktis adalah rencana jangka pendek (kurang dari satu tahun) yang dirinci
berdasarkan keputusan strategis
c. Perencanaan
operasional
Perencanaan
operasional adalah penyusunan metode untuk mencapai rencana taktis
d. Perencanaan
darurat
Perencanaan
darurat adalah rencana alternatif yang dikembangkan untuk menghadapi berbagai
kemungkinan kondisi perusahaan yang mungkin terjadi.
2. Pengorganisasian
Pengorganisasian
adalah menyusun sumber daya manusia dan sumber daya materi untuk melaksanakan
perencanaan yang telah dibuat. Tujuannya ialah untuk mengkoordinasikan upaya
semua bagian perusahaan
C. Pengarahan
Pengarahan
adalah memandu orang-orang yang terlibat
dalam aktifitas perusahaan untuk mencapai tujuan tertentu. Faktor penting
dalam pengarahan adalah kepemimpinan, komunikasi, dan motivasi.
Kemampuan
mempengaruhi dan mengarahkan pihak lain untuk mencapai tujuan tertentu dari
organisasi disebut kepemimpinan.
D. Pengendalian/pengawasan
Pengendalian/pengawasan
merupakan proses untuk memastikan bahwa tujuan perusahaan akan tercapai sesuai
rencana. Tiga langkah dasar penegndalian/pengawasan meliputi menetapkan standar
prestasi, pengukuran prestasi, dan membenahi tindakan yang perlu dilakukan.
C. Kecakapan
Manajerial
Manajer
diklasifikasikan dalam tiga jenjang, yaitu manajer puncak, manajer menengah,
dan supervisor. Untuk menjalankan fungsinya, setiap manajer memerlukan
kecakapan manajerial berdasarkan kompetensinya.
1. Kecakapan
teknis, ialah pengetahuan dan kemampuan khusus yang dimiliki seseorang dalam
bidang keuangan.
2. Kecakapan
berhubungan dengan pihak lain, yaitu kecakapan yang digunakan dalam bekerja
dengan orang lain untuk mencapai tujuan perusahaan.
3. Kecakapan
konseptual, yaitu kecakapan memandang suatu organisasi secara utuh dan melihat
hubungan dengan organisasi atau perusahaan lain.
4. Kecakapan
politis, yaitu kecakapan untuk menggalang kekuatan dalam mencapai tujuan yang
dikehendaki.
D. Peran
Manajerial
1. Peran
informasional (pencari dan pembawa informasi)
2. Peran
interpersonal (hubungan dengan pihak lain)
3. Peran
desisional (membuat keputusan dan mengalokasi sumber daya dengan efektif dan
efisien)
E. Jenjang
Manajemen
F. Pembentukan
Departemen
Untuk
mengembangkan struktur organisasi diperlukan identifikasi atas berbagai tugas
dan tanggung jawab oleh manajemen perusahaan dan selanjutnya akan dilakukan
pembentukan departemen.
Ada
beberapa metode pembentukan departemen, yaitu sebagai berikut:
1. Pembentukan
departemen berdasarkan fungsi
2. Pembentukan
departemen berdasarkan produk
3. Pembentukan
departemen berdasarkan lokasi
G. Delegasi,
Desentralisasi, Dan Sentralisasi
Delegasi
ialah penugasan untuk melaksanakan bagian dari tugas manajer kepada bawahan.
Desentralisasi
adalah pembagian wewenang secara luas ke organisasi pada jenjang yang lebih
rendah.
Sentralisasi
adalah memusatkan wewenang pada jenjang atas.
H. Manajemen
Lini Dan Manajemen Staf
Posisi
manajemen lini merupakan bagian dari rangkaian perintah, yaitu mengambil
keputusan dan memberi perintah kepada bawahan untuk mencapai tujuan perusahaan.
Posisi
manajemen staf adalah posisi yang diciptakan untuk memberikan dukungan, saran,
dan keahlian kepada seseorang dalam rangkaian perintah.
I. Bentuk
Struktur Organisasi
1. Struktur
birokratis
Struktur
birokratis ialah sistem manajemen yang didasarkan pada kerangka wewenang formal
yang diikhtisarkan dengan cermat dan dilaksanakan dengan tepat.
2. Struktur
organis
Struktur
organis ialah sistem manajemen yang terdapat pada kerjasama dan wewenang
berdasarkan pengetahuan.
3. Struktur
matriks
Struktur
matriks ialah struktur organisasi yang memadukan garis wewenang vertikal dan
horizontal.
BAB
X
PRODUKSI
DAN MANAJEMEN OPERASI
A. Proses
Produksi Dasar
1. Konversi
bahan menjadi produk
b. Bahan
mentah dibagi menjadi satu/lebih produk
c. Bahan
dasar dikombinasikan untuk menghasilkan produk baru
2. Produksi
berkesinambungan, repetitif, dan terpisah
Proses
berkesinambungan memerlukan jangka waktu yang panjang/produksi besar.
Proses
repetitif dilakukan dengan menggunakan modul, bagian atau unit dibuat terlebih
dahulu.
Proses
terpisah mengerjakan produksi dalam waktu singkat dan digunakan untuk membuat
sejumlah produk yang bervariasi.
B. Perencanaan
produksi
1. Memilih
lokasi
2. Arti
lokasi bagi perusahaan
3. Faktor
lokasi (kuantitatif dan kualitatif)
4. Faktor
biaya untuk fasilitas yang berwujud (transportasi, biaya tempat dan
pembangunan)
5. Faktor-faktor
tidak berwujud (sikap masyarakat dan potensi ekspansi)
C. Tata
Letak Fasilitas
1. Tata
letak proses, mengatur arus kerja sekitar proses
2. Tata
letak produk, untuk proses produksi berkesinambungan
3. Tata
letak posisi tetap, untuk produk yang sukar atau tidak dapat dipindahkan.
D. Mengurangi
Biaya Melalui Keputusan Membeli
Empat
jenis biaya penting yang harus dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan
produksi adalah bahan mentah dan bagiannya, tenaga kerja, perlengkapan, dan
energi. Kunci keputusannya terletak pada semua biaya secara menyeluruh.
E. Sistem
Just-In-Time
Sistem
ini digunakan untuk mengurangi persediaan dan biaya penyimpanan persediaan
(berdasarkan kepercayaan bahwa barang tiba tepat waktu saat dibutuhkan sehingga
tidak perlu disimpan). Manfaat penerapan JIT: penghematan biaya, peningkatan
pendapatan, penghematan investasi, dan peningkatan kualitas tenaga kerja.
F. Pengendalian
Produksi
Koordinasi
bahan, perlengkapan, dan sumber daya manusia untuk mencapai efisiensi pruduksi
disebut pengendalian produksi.
Dua
aspek penting dalam pengendalian produksi, yaitu:
1. Penataan
Alur Produksi
Merupakan
langkah awal pengendalian produksi yang mengatur arus pekerjaan, rangkaian
mesin dan operasi, untuk mengatur urutan perkembangan produksi dari awal hingga
akhir proses.
2. Penjadwalan
produksi
Penjadwalan
produksi berhubungan erat dengan penataan alur produksi. Contoh penjadwalan
pengiriman bahan, peralihan waktu kerja, dan proses produksi.
G. Manajemen
Mutu
Mutu
adalah kesesuaian produk dengan seperangkat standar. Pengendalian mutu adalah
penciptaan standar kualitas dan pengukuran kesesuaian barang jadi atau jasa
dengan standar tertentu.
H. Meningkatkan
kualitas dan efisiensi produksi
1. Peran
TQM (Total Quality Management) dalam
meningkatkan kualitas produksi.
Penerapan
konsep TQM perlu memperhatikan beberapa petunjuk dasar berikut:
b. Meningkatkan
kemampuan manajer dan karyawan melalui pendidikan dan pelatihan sesuai dengan
bidang tugas
c. Memotivasi
kepemimpinan karyawan agar mampu mengambil keputusan yang bertanggung jawab.
d. Membangkitkan
motivasi karyawan untuk meningkatkan kulaitas proses produksi.
2. Tujuan
penerapan TQM
a. Menentukan
tingkat kualitas yang diinginkan
b. Pencapaian
tingkat kualitas yang diinginkan
c. Pengendalian/pengawasan
tingkat kualitas
3. Meningkatkan
efisiensi produksi
Perusahaan
berupaya untuk meningkatkan efisiensi produksi agar dapat menekan biaya
produksi sehingga menjadi lebih rendah tanpa mengorbankan kualitas produk.
Untuk meningkatkan efisiensi, manajer berupaya mengatur sumber daya (SDM dan
sumber daya lainnya).
Untuk
menetapkan target efisiensi produksi, diterapkan sistem benchmarking, yaitu
metode evaluasi kinerja dengan perbandingan pada beberapa tingkat tertentu.
I. Manajemen
operasi
Perubahan
bentuk bahan dan sumber daya lain menjadi barang dan jasa merupakan bagian dari
manajemen operasi. Tujuan perubahan ini adalah untuk memberikan utilitas kepada
konsumen. Utilitas ialah kemampuan produk
untuk memenuhi kebutuhan manusia.terdapat empat macam utilitas, meliputi
bentuk, tempat, waktu, dan kepemilikan. Manajemen operasi berfokus pada
utilitas bentuk untuk mengubah hasil produksi menjadi produk siap pakai.
Perencanaan
operasi meliputi dua tahapan penting, yaitu:
1. Perencanaan
Desain
Perencanaan
desain adalah pengembangan rencana untuk mengubah suatu ide produk menjadi
komoditas nyata yang siap untuk dipasarkan. Keputusan yang terlibat dalam
perencanan desain berhubungan dengan:
a. Jajaran
produk
b. Kapasitas
yang diperlukan
c. Teknologi
d. Fasilitas
e. sumber
daya manusia
2. Perencanaan
Operasional
Perencanaan
operasional adalah pengembangan rencana untuk menggunakan fasilitas produksi
dan sumber daya. Tujuan perencanaan operasional ialah menetapkan tingkat produk
untuk fasilitas. Untuk itu diperlukan tahapan, meliputi (1) memilih perspektif
perencanaan, (2) memperkirakan permintaan pasar, (3) membandingkan permintaan
dan kapasitas, (4) menyesuaikan hasil dengan permintaan.
J. Pengendalian
Operasi
1. Pembelian
Pembelian
terdiri dari semua aktifitas yang terlibat dalam usaha mendapatkan bahan,
pasokan, dan suku cadang yang diperlukan dari perusahaan lain. Tujuan pembelian
adalah untuk menjamin ketersediaan bahan dalam jumlah yang cukup dan dengan
harga yang rendah pada waktu diperlukan. Fungsi pokok pembelian:
a. Pemilihan
pemasok
Pemilihan
pemasok didasarkan pada analisis yang cermat pada beberapa faktor:
1. harga
2. Kualitas
3. keandalan
b. Rencana
pembelian
Tujuan
perencanaan pembelian ialah untuk menyeimbangkan dua faktor yang berlawanan
untuk menjamin agara pembelian bahan cukup tanpa harus membayar kelebihan biaya
penyimpanan.
2. Manajemen
Persediaan
persediaan adalah pemasokan barang yang berada dalam
penyimpanan untuk digunakan dalam produksi/untuk dijual kepada konsumen. Manajemen
persediaan adalah penetapan jumlah persediaan yang harus tersedia, dipesan,
diterima, disimpan, dan disalurkan. Tujuan manajemen persediaan adalah untuk
mempertahankan tetap rendahnya biaya pemesanan dan penyimpanan persediaan
sementara tetap menjaga ketercukupan pasokan untuk produksi dan penjualan.
K. Tingkat
Persediaan
Cara
untuk meningkatkan tingkat persediaan adalah dengan memperhatikan tiga jenis
biaya: biaya penyimpanan persediaan, biaya frekuensi pemesanan kembali, dan
biaya penyimpanan persediaan dalam jumlah yang cukup. untuk pengendalian
tingkat persediaan, seringkali manajer melacak penggunaan barang tertentu yang
ada dalam persediaan. perusahaan pada umumnya menyimpan persediaan perpetuan,
yakni daftar semua barang persediaan yang senantiasa diperbarui tingkat,
pesanan, penjualan, dan penerimaannya.
L. Perencanaan
Persyaratan Bahan
Sistem
pengendalian persediaan maupun produk berbasis komputer yang populer ialah Materials Requirement Planning (MRP) atau
perencanaan persyaratan bahan. MRP menggunakan jadwal induk untuk menjamin agar
bahan, tenaga kerja, dan perlengkapan yang diperlukan untuk produksi dapat
ditempatkan di lokasi yang paling sesuai dengan jumlah menurut ketetapan dan
tersedia pada saat yang tepat. tujuan MRP adalah untuk menjamin kelancaran arus
produk jadi.
BAB
XI
SUMBER DAYA MANUSIA
A. Motivasi
Dan Kebutuhan
Motivasi
adalah dorongan yang timbul dari dalam diri manusia untuk berbuat dan
berperilaku tertentu.
Kebutuhan
adalah kekurangan akan sesuatu yang dibutuhkan, yang tercermin dalam bentuk
kesenjangan antara realitas dan hasrat manusia.
B. Motivasi
Karyawan
Untuk
mencapai keberhasilan, manajer harus memahami hubungan manusia, cara
berinteraksi seseorang dengan yang lain dan cara berinteraksi dengan karyawan
untuk meningkatkan efektivitas mereka. Kecakapan hubungan manusia meliputi
kemampuan untuk memotivasi, memimpin, berkomunikasi, dan membangkitkan rasa
percaya diri.
C.
Teori X dan Teori Y
konsep
Teori X dan Y dikembangkan oleh Douglas McGregor (1960)
dalam
bukunya The Human Side of Enterprise.
Teori
X beasumsi bahwa karyawan tidak menyukai pekerjaan dan hanya akan bekerja dalam
lingkungan kerja yang diawasi dengan ketat.
Teori
Y berasumsi bahwa karyawan menerima tanggung jawab dan bekerja untuk mencapai
tujuan perusahaan jika menerima penghargaan secara individu.
D. Hierarki
Kebutuhan Maslow
Konsep
Hierarki kebutuhan dikembangkan oleh Abraham Maslow. Dia berasumsi bahwa
manusia adalah makhluk yang mencari kebutuhan atas berbagai kebutuhan atau
persyaratan individu.
Berikut
rangkaian hierarki kebutuhan Maslow:
Kebutuhan
Psikologis→ Kebutuhan Rasa Aman → Kebutuhan Sosial→ Kebutuhan Penghargaan→
Kebutuhan Realisasi Diri
E.
Motivasi Melalui Sistem Kompensasi
1.
Sistem Kompensasi Efektif
Empat
hal yang harus dipenuhi: (1) memungkinkan karyawan untuk memenuhi kebutuhan
dasar , (2) komparatif dengan kompensasi yang diberikan perusahaan lain, (3) didistribusikan
secara adil dan merata dalam perusahaan, (4) berdasarkan pertimbangan bahwa kebutuhan setiap orang beragam.
2.
Sistem Kompensasi Gaya Baru
a. sistem
gaji penuh
b. sistem
evaluasi kerja berdasarkan keterampilan
c. sistem
peningkatan gaji borongan
F.
Proteksi dan Faktor Motivasi
faktor proteksi
adalah menjaga tingkat kepuasan yang diinginkan, meliputi faktor yang
berhubungan dengan pekerjaan (gaji, kondisi pekerjaan, dan keamanan kerja)
faktor motivasi,
seperti pekerjaan itu sendiri, kesadaran, pertanggungjawaban, pengembangan
potensi dan promosi, yang merupakan kunci utama motivasi karyawan.
G.
Manajemen Berdasarkan Obyek (MBO)
MBO
adalah suatu proses yang menerapkan kerjasama antara manajer dan karyawan dalam
menetapkan tujuan. Tujuan utama MBO adalah untuk menjelaskan peran yang
diharapkan dapat dilaksanakan oleh karyawan guna mencapai tujuan perusahaan,
yang memungkinkan bawahan untuk berpartisipasi dalam menetapkan tujuan dan
evaluasi kinerja, dengan demikian akan meningkatkan motivasi karyawan.
tahapan
dalam program MBO:
BAB
XII
RESIKO
DAN ASURANSI
A. Resiko
Resiko
adalah ketidakpastian tentang kerugian atau kerusakan.
Ada
dua macam resiko:
1. Resiko
spekulatif, kesempatan mendapat keuntungan atau rugi
2. Resiko
murni, hanya ada satu pilihan yaitu
kerugian
B. Mengantisipasi
Resiko
1. Mengurangi
resiko
2. Berasuransi
C. Konsep
Asuransi
Polis asuransi adalah
perjanjian tertulis yang menyebutkan obyek yang dilindungi asuransi. Tuntutan
pembayaran atas kerugian yang dilindungi asuransi disebut klaim.
D. Resiko
Yang Dapat Diasuransikan
1.
Kerugian terjadi secara tidak sengaja
2.
Kerugian harus dapat diukur secara finansial
3.
Kemungkinan terjadinya kerugian harus dapat
diperkirakan
E. Biaya
Premi
Premi
asuransi (biaya untuk perlindungan asuransi) harus murah dan relatif lebih
rendah dibanding manfaatnya sehingga orang tertarik untuk membeli polis
asuransi (jumlah maksimum yang akan dibayar pada waktu terjadi kerugian).
F. Asuransi
Properti Dan Pertanggungan
Kerugian
properti adalah kerugian keuangan yang disebabkan oleh terhentinya operasi
perusahaan atau kerusakan fisik.
Kerugian
pertanggungan adalah kerugian finansial yang dialami oleh perusahaan/individu
atas kerusakan properti yang diderita oleh pihak lain.
1. Asuransi
kebakaran
2. Asuransi
penghentian operasi perusahaan
3. Asuransi
mobil
G. Asuransi
Kesehatan
1. Asuransi
biaya perawatan reguler
2. Asuransi
rawat inap
3. Asuransi
kecacatan
H. Asuransi
Jiwa
1. Asuransi
jiwa berjangka (melindungi jiwa tertanggung dengan sejumlah uang selama jangka
waktu yang ditetapkan)
2. Asuransi
seumur hidup (melindungi tanggungan seumur hidup).
[1]BAB
XIII
AKUNTANSI
DAN ANGGARAN PERUSAHAAN
A. Akuntansi
dan penggunaannya
Akuntansi
adalah pencatatan, penggolongan, dan peringkasan transaksi bisnis serta
penginterpretasian informasi yang telah disusun.*)
Akuntansi
berbeda dengan tata buku yang hanya mencakup tugas pencatatan transaksi
keuangan perusahaan atau akuntansi lebih luas dari tata buku.
1. Penggunaan
akuntansi
a. Kegunaan
akuntansi bagi manajemen
Sistem
akuntansi memberikan informasi keuangan yang akan membantu dalam memberikan
hasil-hasil operasi, pengawasan fasilitas, dan membantu dalam perencanaan.
b. Kegunaan
akuntansi bagi investor dan kreditor
1) Bagi
investor
Untuk
mengetahui sampai seberapa jauh perkembangan beserta kondisi keuangannya,
sehingga dapat menghindari adanya kekeliruan dalam investasi.
2) Bagi
Kreditur
Untuk
mengetahui seberapa jauh kemampuan keuangan perusahaan sehingga dalam jangka
waktu tertentu dapat mengembalikan pinjamannya, dan dapat membayar bunga secara
rutin.
c. Kegunaan
akuntansi bagi pemerintah
Setiap
perusaahaan harus membuat laporan tentang penghasilan bersih yang diperolehnya
kepada pemerintah, sehingga memudahkan untuk menentukan pajaknya.
2. Jenis-jenis
akuntan
a. Akuntan
privat
Akuntan
privat adalah akuntan yang bekerja pada sebuah perusahaan atau lembaga lain
sebagai kepala bagian keuangan, kepala bagian akuntansi, dan bendaharawan.
b. Akuntan
publik
Akuntan
publik adalah akuntan yang tidak bekerja pada sebuah lembaga, tetapi berdiri
sendiri. Salah satu syarat menjadi akuntan publik adalah sudah terdaftar pada
pemerintah sebagai akuntan publik.
B. Proses
Akuntansi
1. Proses
akuntansi
2. Jurnal
akuntansi
Jurnal
adalah buku yang berisi catatan transaksi keuangan secara kronologis. Jurnal
menyediakan informasi tentang transaksi keuangan perusahaan yang dicatat dari
hari kehari.
3. Kekayaan
dan modal
Kekayaan
adalah sesuatu yang bernilai yang dimiliki oleh perusahaan berupa kas, piutang,
wesel tagih, surat berharga, tanah, bangunan, perlengkapan dan peralatan.
Modal
merupakan lawan dari kekayaan perusahaan. golongan yang menyediakan modal pokok
bagi perusahaan yaitu kreditur (pemberi pinjaman) dan pemilik.
1. Utang
Utang
adalah sejumlah dana yang diterima dari kreditur
b. Modal
sendiri
Modal
sendiri adalah modal yang berasal dari peserta, pengambil bagian atau pemilik,
dan pemegang saham yang memilki kekayaan perusahaan (kelebihan seluruh kekayaan
diatas seluruh utang).
KEKAYAAN
= UTANG + MODAL SENDIRI
C. Laporan
keuangan
1. Neraca
Neraca
adalah sebuah laporan yang memperlihatkan keadaan keuangan sebuah perusahaan
pada saat tertentu.
a. Aktiva
Aktiva
merupakan kekayaan fisik yang dimiliki oleh perusahaan.
1) Aktiva
lancar
Aktiva
lancar adalah kekayaan perusahaan yang berupa uang tunai dan kekayaan lain yang
mudah diuangkan/dalam jangka pendek dapat ditukarkan menjadi uang tunai,
seperti piutang, surat-surat berharga, persekot, persediaan barang
2) Aktiva
tetap
Aktiva
tetap adalah kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan dalam jangka waktu lama,
seperti: gedung, tanah, mesin.
3) Aktiva
yang tidak kentar
Aktiva
tidak kentara adalah aktiva yang secara fisik tidak dapat dilihat tetapi secara
riil mempunyai nilai, seperti: hak paten, hak cipta, good will.
b. Pasiva
1) Utang
lancar, yaitu kewajiban finansial perusahaan yang harus dilunasi dalam jangka
waktu relatif pendek.
2) Utang
jangka panjang, yaitu kewajiban finansial perusahaan yang harus dilunasi dalam
waktu lama (lebih dari 1 tahun), seperti utang obligas dan utang hipotik
3) Modal
sendiri, yaitu sejumlah uang yang ditanamkan dalam sebuah perusahaan untuk
menjalankan kegiatannya. dalam perseroan terbatas peranan modal disebut
pemegang saham. Jika laba yang diperoleh perusahaan tidak dibagikan kepada
pemilik tetapi ditanam kembali dalam perusahaan disebut laba yang ditahan.
2. Laporan
Rugi-Laba
Laporan
rugi-laba disebut juga laporan operasi merupakan laporan yang memberikan
informasi tentang penghasilan dan biaya dari sebuah perusahaan. Laporan rugi
laba dibuat untuk meringkas penghasilan dan biaya-biaya perusahaan selama satu
periode.
Persamaan
untuk laporan rugi-laba adalah:
PENGHASILAN−BIAYA = LABA BERSIH (atau RUGI)
a. Penghasilan
Penghasilan
dapat diperoleh dari penjualan total kepada para pembeli selama periode
bersangkutan. Penjualan merupakan sumber penghasilan utama bagi perusahaan.
Selain itu, penghasilan juga dapat diperoleh dari laba penjualan aktiva tetap,
sewa yang diterima, dan bunga yang diterima.
b. Biaya
Biaya
merupakan semua pengeluaran yang dilakukan perusahaan. Macam-macam biaya tersebut adalah:
1. Biaya
produksi barang untuk dijual, atau disebut harga pokok penjualan
2. Biaya
penjualan dan administrasi, seperti biaya periklanan, komisi penjualan, gaji
kepala kantor, sewa, dan lainnya.
3. pajak
penghasilan.Selain biaya-biaya tersebut, masih terdapat pengeluaran lain yang
akan mengurangi laba usaha, yaitu rugi penjualan aktiva tetap dan
c. Laba
Bersih
Pada
pokoknya, laba bersih dapat diperoleh dari seluruh penghasilan dikurangi
seluruh biaya.
1. Laporan
rugi-laba untuk perusahaan dagang
Laporan
rugi-laba untuk perusahaan dagang, seperti toko terdapat harga pokok penjualan karena menjual
barang-barang.
2. Laporan
rugi-laba untuk perusahaan jasa
Laporan
rugi-laba untuk perusahaan jasa, seperti dokter dan biro perjalanan berbeda
dengan perusahaan dagang/manufaktur. Perusahaan jasa tidak menjual
barang-barang, sehingga harga pokok penjualan tidak terdapat dalam laporan rugi
laba (penjualan diganti menjadi penghasilan).
3. Laporan
Perubahan Posisi Keuangan
Laporan
perubahan posisi keuangan atau laporan aliran dana disebut juga laporan sumber
dan penggunaan dana merupakan laporan yang berisi kesimpulan tentang perubahan
kondisi keuangan perusahaan. Tujuan utama laporan perubahan posisi keuangan
yaitu untuk memberikan informasi tentang perubahan aktiva lancar dan utang
lancar. Jadi, titik berat dari laporan ini pada sumber dan penggunaan modal
kerja dalam satu periode. Modal kerja ada dua macam:
a. Modal
kerja bruto, menunjukkan jumlah dari seluruh aktiva lancar
b. Modal
kerja netto (modal kerja), menunjukkan selisih antara aktiva lancar dengan
utang lancar.
Daftar Pustaka
Machfoedz,mahmud.(2007),
Pengantar Bisnis Modern, ANDI,
Yogyakarta
Boone
L. Kurtz.(2002), Pengantar BisnisJjilid
2, Erlangga,Jakarta
Sukimo,Sadono.(2006), Pengantar Bisnis Edisi Pertama.Kencana,
Jakarta
Dr. Basu Swastha
DH.,SE.,MBA, (1998).Pengantar Bisnis
Modern Edisi Ketiga, Liberty:Yogyakarta