Minggu, 15 Desember 2013

Rangkuman Pengantar Bisnis



 BAB  I
SISTEM PERUSAHAAN


A.  Perusahaan Dan Bisnis
Perusahaan atau bisnis ialah usaha perdagangan yang dilakukan oleh sekelompok orang yang terorganisasi untuk mendapatkan laba dengan memproduksi dan menjual barang dan/atau jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
Bisnis dalam arti luas adalah suatu istilah umum yang menggambarkan semua aktivitas dan institusi yang memproduksi barang jasa dalam kehidupan sehari-hari.
usahawan atau pelaku bisnis adalah orang yang menggunakan waktu dan uang untuk memulai menjalankan suatu perusahaan. Untuk mengelola sebuah perusahaan, seorang usahawan harus memadukan empat macam sumber daya, yaitu sumber daya materi. sumber daya manusia, sumber daya keuangan, dan sumber daya informasi.
1.  Sifat Perusahaan
Perusahaan bersifat dinamis, mengalami kemajuan dan kemunduran pada saat bergerak melalui siklus hidupnya. Perubahan atas kondisi ekonomi dan pasar tentu memerlukan pemikiran kembali atas strategi perusahaan yang telah dijalankan serta metode dan sarana yang digunakan untuk menghadapinya. Perusahaan yang berhasil tidak berhenti mencari pasar baru dan cara yang lebih baik untuk melakukan segala aktivitas perusahaan.
2.  Tujuan Kajian Perusahaan
Melakukan kajian perusahaan merupakan hal yang penting bagi orang yang baru mengawali karir. Setiap orang yang ingin berkarir disetiap bidang pekerjaan perlu memahami prinsip dasar bisnis. Alasan utama melakukan kajian perusahaan adalah untuk mengetahui kesempatan karir.
3.  Tujuan Perusahaan
Setiap perusahaan berusaha mengolah bahan untuk dijadikan produk yang diperlukan oleh konsumen.Produk dapat berupa barang/jasa.Tujuan perusahaan membuat produk adalah untuk mendapatkan laba, yakni imbalan yang diperoleh perusahaan dari penyediaan suatu produk bagi konsumen
Untuk membuat produk, perusahaan menggunakan empat faktor produksi, meliputi :
a.  Sumber daya Alam
Meliputi minyak bumi,gas alam,tanah,sumber daya mineral berupa hasil tambang dan air
b. Sumber Daya Manusia
Kontribusi ekonomis orang yang bekerja dengan seluruh upayanya, yang meliputi bakat untuk melakukan berbagai jenis pekerjaan.Nilai sumber daya manusia ditentukan oleh kecakapan dan keterampilan yang dimiliki oleh seseorang.
c.   Modal
Peralatan, mesin, perlengkapan, dan bangunan perusahaan yang digunakan untuk memproduksi baramg/jasa disebut sebagai modal.

B. Dasar Perusahaan
Ilmu ekonomi merupakan dasar perusahaan.Menurut Paul Samuelson, ilmu ekonomi ialah kajian tentang cara suatu masyarakat memilih pemanfaatan sumber daya produksi yang langka untukmenghasilkan berbagai barang dan jasa dan kemudian mendistribusikannya untuk dikonsumsi diantara berbagai kelompok dan perorangan yang saling bersaing.
Ilmu ekonomi diklasifikasikan menurut luas cakupannya, meliputi ekonomi makro dan mikro.
1.  Ekonomi Makro
Ekonomi makro ialah kajian perekonomian sebuah negara secara keseluruhan.
Untuk mencapai tujuan ekonomi makro,digunakan dua kebijaksanaan, yaitu kebijaksanaan moneter dan kebijaksanaan fiskal.
a.  Kebijaksanaan Moneter
Kebijaksanaa moneter mengacu pada program pemerintah untuk mengendalikan jumlah uang yang beredar dalam perekonomian.Pemerintah dapat menggunakan kebijaksanaan moneter untuk menurunkan  atau menaikkan perekonomian.
b.  Kebijaksanaan Fiskal
Kebijaksanaan fiskal berupa program perpajakan dan pengeluaran.Dengan meningkatkan pengeluaran atau menurunkan pajak, pemerintah dapat mendorong perkembangan perekonomian.
Tolok ukur pertumbuhan ekonomi yang paling mendasar adalah Produk Domestik Bruto (PDB), nilai ekonomis semua barang dan jasa yang diproduksi disuatu negara selama satu tahun yang dilaporkan setiap kuartal dan digunakan untuk membandingkan perkembangan produksi nasional.Apabila PDB meningkat berarti perekonomian berkembang.
Suatu negara pada umumnya mempunyai tiga tujuan ekonomi makro, yaitu :
1.  Pertumbuhan Ekonomi
Perkembangan dalam produksi barang dan jasa disebut sebagai pertumbuhan ekonomi.
2.  Ketersediaan Lapangan Kerja
Tersedianya lapangan pekerjaan atau peluang kerja bagi setiap orang yang menginginkan untuk bekerja merupakan salah satu tujuan ekonomi makro
3.  Stabilitas Harga
Tujuan ekonomi makro lainnya ialah menjaga stabilitas harga setiap barang atau jasa.Gerak naik harga disebut inflasi. Harga yang bergerak  naik akan mengurangi daya beli, juga nilai tukar uang terhadap barang atau jasa.Jika harga mengalami kenaikan tanpa diikuti kenaikan tingkat pendapatan, atau kenaikan pendapatan  lebih lambat dibanding kenaikan harga, jumlah yang akan dapat dibeli tentu berkurang.
2.  Ekonomi Mikro
Ekonomi mikro  ialah kajian tentang perilaku individu dan perusahaan dalam pasar tertentu.

C. Dasar-Dasar Permintaan dan Persediaan
Konsumen dalam suatu pasar bebas dipengaruhi oleh produk yang tersedia.Jika suatu produk terkenal dan memiliki permintaan yang tinggi maka hal itu akan menarik produsen lain untuk membuat produk yang sama.
1.  Sifat Permintaan
Permintaan ialah jumlah produk yang akan dijual kepada konsumen dengan harga yang bervariasi.Jika harga yang ditetapkan atas produk yang ditawarkan mahal maka permintaan akan rendah.Demikian pula sebaliknya.Grafik tentang hubungan ini disebut kurva permintaan.
2.  Sifat Persediaan
Persediaan ialah jumlah produk yang harus disediakan oleh sebuah perusahaan pada berbagai tingkat harga.Jika harga lebih tinggi, semakin besar keinginan produsen untuk menyediakan produk, demikian pula sebaliknya. Grafik yang melukiskan hubungan antara berbagai tingkat harga dan kuantitas yang disediakan oleh produsen disebut kurva persediaan.

D. Isu Ekonomi Yang Mempengaruhi Perusaahaan
Perekonomian yang kuat sangat berpengaruh terhadap perusahaan.Pada waktu perekonomian tumbuh dan berkembang, perusahaan pun mengalami kesejahteraan.banyak orang yang merasa beruntung dengan terbukanya berbagai kesempatan kerja, upah yang layak, dan berbagai keuntungan bagi pemerintah untuk menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan.Ketika ekonomi melemah, perusahaan menjadi lesu, kesempatan kerja terbatas dan upah menurun, akhirnya berdampak pada penghasilan pemerintah yang juga mengalami penurunan.
Kesehatan perekonomian menurut Sylvia Porter (A.S) dapat diketahui melalui tiga indikator: (1) produk domestik bruto, (2) tingkat pengangguran, dan (3) indeks harga konsumen.
1.  Produk Domestik Bruto (PDB)
Ialah nilai keseluruhan barang dan jasa yang dihasilkan sebuah negara dalam jangka satu tahun. Perbandingan PDB sebuah negara dengan negara lain merupakan suatu cara untuk mengetahui tingkat kemakmurannya. Untuk meningkatkan PDB dapat dapat ditempuh dengan meningkatkan produktivitas. Produktivitas adalah seluruh barang dan jasa yang diproduksi dalam jangka waktu yang ditetapkan dibagi dengan waktu pengerjaannya.
2.  Tingkat Pengangguran
Indikator kedua dari kesehatan perekonomian dapat diketahui dari tinggi rendahnya tingkat pengangguran. Pengangguran diklasifikasikan dalam empat kategori, yaitu penganggur friksional (orang yang berhenti bekerja karena kurang menyukai pekerjaannya), penganggur struktural (orang yang memiliki kecakapan/skill tetapi tidak sesuai dengan jenis atau lokasi pekerjaan dan persyaratan kerja yang ada), penganggur klinis (karena resesi atau kecenderungan menyusutnya siklus perusahaan), dan pengangguran musiman (terjadi pada waktu permintaan tenaga kerja dalam satu tahun bervariasi).

E. Perkembangan yang Mempengaruhi Perusahaan
Usaha bisnis adalah setiap aktivitas yang bertujuan untuk mendapatkan laba dengan menyediakan kebutuhan barang dan jasa yang diperlukan oleh konsumen. Untuk menjalankan suatu usaha sebuah perusahaan, orang harus mempelajari konsep dan mengembangkan kecakapan dalam suatu bidang usaha tertentu.
1. Perkembangan Sektor Jasa
Sektor usaha yang memproduksi barang kebutuhan konsumen menyediakan produk yang berwujud seperti mobil, perlengkapan rumah tangga, pakaian, alat transportasi, dan lain sebagainya. Sedangkan sektor usaha jasa menghasilkan produk yang tidak berwujud seperti pelayanan kesehatan, jasa keuangan, rekreasi, dan jasa reparasi. Perubahan nyata yang terjadi dalam perekonomian ialah adanya peralihan dari pembuatan barang ke penyediaan jasa. Alasan peralihan sektor manufaktur ke sektor jasa karena (1) penerapan otomasi yang mampu meningkatkan produksi hingga lima kali lipat dari hasil yang dicapai tenaga kerja manusia.(2) adanya perkembangan yang mengarah pada pemanfaatan pemasok dari luar untuk menggantikan pelayanan karyawan. Inovasi teknologi dan perkembangan jasa modern mendukung pertumbuhan sektor jasa.
2. Perkembangan Perusahaan Kecil
John Naisbit dalam bukunya Megatrends menyatakan bahwa saat ini adalah masa transisi dalam perekonomian yang ditandai dengan berkembangnya kewirausahaan khususnya perusahaan kecil yaitu perusahaan yang dioperasikan  secara mandiri  dalam berbagai bidang usaha tanpa standar ukuran tertentu dalam jumlah karyawan dan penerimaan pendapatan per tahun.
3.  Perkembangan Demografi
Demografi ialah kajian statistik yang berhubungan dengan populasi manusia untuk mempelajari pertumbuhan, kepadatan, dan karakteristiknya.
4. Perkembangan Sosial                                   
a. Perempuan Pekerja
Perkembangan yang paling terasa adalah arus perempuan yang memasuki dunia kerja yang semakin besar. Kaum perempuan  pada umumnya bekerja di bidang jasa, penjualan eceran, biro perjalanan, dan industri lainnya.
b.  Keluarga Berpenghasilan Ganda
Keluarga berpenghasilan ganda telah menyebabkan meningkatnya biaya hidup. Biaya yang tinggi untuk tempat tinggal dan perawatan dan gaya hidup yang menuntut kenyamanan menimbulkan berbagai kesulitan bagi kebanyakan rumah tangga. Salah satu dampak dari trend ini ialah perusahaan besar menerapkan program untuk membantu pasangan suami-istri yang bekerja (memberi tunjangan kehamilan, jadwal kerja yang fleksibel).








BAB II
BENTUK ORGANISASI PERUSAHAAN


A.  Usaha Mandiri
Usaha mandiri paling banyak dikenal karena mudah dilakukan sehubungan dengan prosedurnya yang sederhana sehingga dapat didirikan,dimiliki, dioperasikan, dan dibiayai secara perorangan serta semua keuntungan usaha menjadi milik pribadi. Usaha ini berupa toko kelontong, toko pengecer, rumah makan,dll.
a)  Keunggulan usaha mandiri adalah :
1. Mudah didirikan dengan biaya yang relatif rendah
2. Keuntungan usaha masuk ke kantong pribadi
3. Pengawasan langsung operasi perusahaan
b) Beberapa kekurangan usaha mandiri adalah :
1. Pertanggungjawaban hukum tidak terbatas
2. Kesulitan mengembangkan modal
3. Keterbatasan keahlian manajemen
4. Sulit mendapatkan karyawan berpotensi
5. Kehidupan perusahaan tidak stabil
6. Seluruh kerugian ditanggung oleh pelaku usaha.

B. Usaha modal bersama (partnership)
Perusahaan ini dikelola oleh dua orang atau lebih (modal bersama) dengan tujuan untuk mendapatkan laba.
a)  Keunggulan usaha bersama :
1.  Mudah didirikan
2.  Ketersediaan modal
3.  Keanekaragaman kecakapan dan keahlian
4.  Keluwesan
b)    Kelemahan usaha bersama
1.  Ketidakterbatasan kewajiban
2.  Berpotensi terjadi konflik antar partner
3.  Pembagian laba

C. Korporasi
Korporasi ialah lembaga usaha berbadan hukum yang tidak dikelola secara langsung oleh pemiliknya.
Berdasarkan kepemilikannya, Korporasi terbagi dua bentuk : (1) Korporasi Swasta, yang dikelola dan dimiliki oleh investor swasta;(2) korporasi publik, yang dikelola, dimiliki, dan dioperasikan oleh pemerintah.
Korporasi bertujuan untuk mencari laba. korporasi publik dapat mencari keuntungan atau semata-mata memberikan pelayanan umum. Ada pula korporasi nirlaba, seperti PMI, LSM, lembaga sosial dan lainnya.
1.  Proses Pendirian Korporasi
Terdapat lima tahapan yang harus diterapkan dalam inkorporasi perusahaan :
a.  Memilih nama perusahaan
b.  Membuat akte pendirian perusahaan dan mencatatkannya kepada pemerintah
c.   Membayar pajak dan komisi
d.  Menyelenggarakan rapat perusahaan
e.  Menyusun anggaran dasar, memilih direktur, dan mengumumkan awal operasi perusahaan.
2.  Akte Pendirian Perusahaan
     Akte pendirian perusahaan meliputi nama dan alamat perusahaan, tujuannya, jenis saham dan jumlah setiap jenisnya, investasi minimal pemilik perusahaan, metode pemindahan saham, serta nama dan alamat dewan direktur dan inkorporator.
3.  Struktur Perusahaan
          Struktur perusahaan korporasi terdiri dari tiga komponen, yaitu pemegang saham, direktur, dan eksekutif.







a)  Pemegang Saham
Pemilik korporasi terdiri dari para pemegang saham (stockholders) yang memberi hak-hak tertentu kepada eksekutif dalam penyelenggaraan perusahaan. Pemegang saham mendapatkan bagian dari laba perusahaan yang disebut dividend. Mereka berhak mengikuti rapat tahunan, memilih dewan direktur, dan memberikan suara yang dapat mempengaruhi perusahaan.
b) Dewan Direksi
Dewan direksi ialah mereka yang mengatur jalannya perusahaan.Para direktur yang dipilih oleh pemegang saham melaksanakan seluruh pengelolaan perusahaan. Mereka menetapkan kebijaksanaan dan tujuan pokok perusahaan, memilih eksekutif perusahaan , serta mengawasi keuangan dan penyelenggaraan perusahaan.
b)  Eksekutif
Eksekutif perusahaan ialah karyawan yang diberikan mandat oleh perusahaan sebagai pelaksana kebijaksanaan operasi perusahaan untuk mencapai tujuan. Mereka juga disebut sebagai manajemen puncak (top management). Manajemen puncak perusahaan mempekerjakan dan mengarahkan karyawan lain yang bertanggung jawab untuk melaksanakan operasi harian perusahaan.
4.  Keunggulan Dan Kekurangan Korporasi
Kepemilikan perusahaan menawarkan beberapa keunggulan, yaitu :
1.    Pertanggungjawaban terbatas
2.    Kemudahan pengalihan kepemilikan
3.    Umur perusahaan tidak terbatas
4.    Kemampuan untuk meningkatkan keuangannya.
Kelemahan Korporasi
1.    Pajak ganda atas laba
2.    Biaya dan kompleksitas formasi

D. Koperasi
Koperasi ialah perusahaan yang didirikan oleh beberapa orang atau perusahaan yang mempunyai kepentingan yang sama untuk mengurangi biaya dan mendapatkan kekuatan ekonomis melalui kepemilikan bersama.
Koperasi merupakan badan hukum dengan beberapa ciri perseroan, seperti tanggung jawab terbatas, rentang hidup perusahaan tidak terbatas, pemilihan dewan direksi, dan mempekerjakan staf administrasi. Karena koperasi tidak menerima laba maka badan usaha ini tidak dibebani pajak.
Koperasi diklasifikasikan dalam dua jenis:
1.  Koperasi Penjual
Beranggotakan individu-individu produsen dengan tujuan untuk menghadapi persaingan secara efektif dengan produsen besar.
2.  Koperasi Pembeli
Koperasi ini membeli produk dalam jumlah yang disesuaikan dengan harga yang paling tepat.

E.  Joint Ventures
Joint Ventures ialah gabungan dua atau lebih perusahaan untuk mengerjakan suatu proyek tertentu dan dalam jangka waktu yang ditetapkan. Alasan joint ventures antara lain sebagai berikut :
1.  Proyek terlalu besar untuk dikerjakan oleh hanya satu perusahaan.
2.  Perusahaan dapat memperoleh akses untuk memasuki pasar, produk, atau teknologi baru melalui kerjasama dengan perusahaan yang mempunyai kapabilitas memadai.

F.  Pengembangan Perusahaan Melalui Merjer Dan Akuisisi
     Merjer ialah penggabungan dua atau lebih perusahaan menjadi satu perusahaan baru yang seringkali diberi identitas baru.
     Akusisi adalah pembelian sebuah perusahaan oleh suatu perseroan atau sekelompok investor.
     Merjer dilakukan karena alasan: (1) Saham dinilai terlalu rendah, (2) Peningkatan kinerja.














BAB III
ETIKA BISNIS


A.  Etika bisnis
Etika bisnis dapat diartikan sebagai batasan-batasan sosial, ekonomi, dan hukum yang bersumber dari nilai-nilai moral masyarakat yang harus dipertanggungjawabkan oleh perusahaan dalam setiap aktivitasnya.

B.  Prinsip-Prinsip Etika Bisnis
1.    Prinsip otonomi
Prinsip otonomi memandang bahwa perusahaan secara bebas memiliki wewenang sesuai dengan bidang garap yang dilakukan dan pelaksanaannya dengan visi dan misi yang dimiliki.
2.    Prinsip kejujuran
Dalam hubungannya dengan lingkungan bisnis, kejujuran diorientasikan pada seluruh pihak, baik karyawan, konsumen, para pemasok dan pihak-pihak yang terkait dengan aktivitas bisnis. Prinsip kejujuran penting dipegang kuat perusahaan karena akan dapat meningkatkan kepercayaan dari lingkungannya.
3.    Prinsip tidak berniat jahat
Prinsip ini erat kaitannya dengan kejujuran. Apabila kejujuran diterapkan, maka keinginan untuk berbuat jahat dapat diredam.
4.    Prinsip keadilan
Prinsip ini menganjurkan perusahaan untuk berlaku adil kepada pihak-pihak yang terkait dengan sistem bisnis
5.    Prinsip hormat pada diri sendiri
Prinsip hormat pada diri sendiri adalah cermin penghargaan positif pada diri sendiri. Prinsip ini memandang perlunya meningkatkan citra perusahaan  (nama baik). Menjaga citra merupakan pengakuan atas keberadaan perusahaan tersebut.

C. Etika Pemasaran
Prinsip-prinsip menyusun kebijakan publik terhadap pemasaran:
1.    Prinsip kebebasan konsumen dan produsen
2.    Prinsip mengendalikan bahaya potensial
3.    Prinsip memenuhi kebutuhan dasar
4.    Prinsip efisiensi ekonomi
5.    Prinsip inovasi
6.    Prinsip pendidikan dan informasi konsumen
7.    Prinsip perlindungan konsumen

D. Pertimbangan Etika Dalam Pengambilan Keputusan
Seseorang pengambil keputusan secara rasional harus memikirkan dan memahami masalah dan kesempatan yang dihadapi. Masalah atau kesempatan harus didefinisikan sebelum menentukan alternatif-alternatif yang harus diambil.
1.  Kelakuan beretika
Kelakuan beretika dalam perusahaan dan organisasi mempunyai beberapa ciri yang harus diperhatikan, yaitu:
a. Bersaing secara adil dan jujur
b. hubungan yang transparan
c. tidak menyebabkan kemudharatan kepada orang lain.
2. faktor-faktor yang mempengaruhi kelakuan beretika
a. perbedaan budaya
b. pengetahuan
c. kelakuan organisasi
3. mengambil keputusan yang beretika
a. keputusan harus rasional
b. keputusan yang mempunyai moral (memberikan efek positif)
c. keputusan bermoral-satu sintesis
d. tanggung jawab dan perilaku yang baik

E.  Beberapa Aspek Etika Di Tempat Kerja
1.  Menangani kelakuan tidak beretika dalam organisasi
a.  Etika dalam menghadapi pelanggan
b.  Etika dalam menghadapi pegawai
c.   Mengembangkan etika kerja yang baik.
2.  Sikap Dan Komitmen Atas Etika
a.  Sikap langsung terhadap pekerjaan
b.  Tanggung jawab yang luas terhadap semua pihak
c.   Kongkretisasi tuntutan etika bisnis
d.  Sikap pribadi yang jujur, konsisten dan kerja keras, dan efisien.
















BAB lV
PERUSAHAAN KECIL DAN WARALABA


A.  Perusahaan Kecil
adalah perusahaan yang dikelola secara mandiri, dimiliki oleh perseorangan atau sekelompok kecil pemilik modal dengan ruang lingkup operasi yang terbatas. Jumlah pekerja antara 10 hingga 50 orang.
·      Usaha bidang jasa, perusahaan yang menyediakan jasa untuk konsumen dan perusahaan lain. Usaha jasa perorangan meliputi salon kecantikan, restoran, pompa bensin, dan cuci/cetak film
·      Perdagangan eceran. Usaha ini menjual barang secara langsung kepada konsumen. Jenis usaha ini seperti toko roti, toko buku dan majalah, toko kaset dan CD,dsb.
·      Grosir. Usaha ini merupakan perantara diantara produsen barang dan konsumen. Pada umumnya menyalurkan makanan dan minuman, pakaian, peralatan rumah tangga, bahan bangunan, dan lainnya.
1.  Memulai Dan Mengelola Perusahaan Kecil
Sebuah usaha dapat dimulai dengan cara membeli perusahaan yang telah ada dan beroperasi. Ada pula yang diawali dari langkah pertama dari titik nol. Usaha yang dimulai dari titik nol berisiko lebih besar dibandingkan dengan membeli perusahaan yang telah beroperasi. Pendiri usaha baru hanya dapat membuat prediksi dan proyeksi tentang prospek usahanya. Dengan demikian, kesuksesan atau kegagalan sangat ditentukan oleh pengidentifikasian kesempatan bisnis. Untuk mengetahui kesempatan, wirausahawan harus mampu mengetahui konsumen, harga produk, pesaing, dan membuat keunggulan produk dari yang dibuat pesaing.
2.  Membuka Usaha
Ada 2 alasan yang mendorong orang untuk membangun bisnis sendiri. Pertama, perusahaan yang dibangun sendiri membuka kemungkinan untuk menjadi lebih kaya daripada perusahaan lain yang dikelola dengan baik. Kedua, dapat menjadi tuan bagi diri sendiri dan melakukan pekerjaan untuk diri sendiri.
3.  Pembiayaan Perusahaan Kecil
Perusahaan kecil memerlukan sumber dana yang aman untuk membiayai modal awal. Sumber daya modal bagi perusahaan kecil dapat diperoleh dari berbagai sumber, diantaranya :
a.  Investasi pemilik
Semua perusahaan kecil yang baru berdiri pada umumnya bermodalkan tabungan pribadi pemiliknya. Misalnya menjual mobil, saham dan lainnya sebagai modal awal usahanya.
b.  Investasi dari keluarga dan teman
Apabila pemilik usaha gagl dalam mengelola investasinya, maka mungkin mengakibatkan rusaknya hubungan pribadi diantara keluarga dan teman dikemudian hari.
c.   Bank
Untuk memberikan kredit, bank akan terlebih dahulu mempelajari proposal penggunaan uang yang akan dipinjamkannya.
4.  Kelebihan Dan Kekurangan Perusahaan Kecil
Kelebihan :
a.  Fleksibel
b.  Lebih efisien dalam pengoperasian
c.   Pelayanan yang akrab
Kekurangan :
a.  Keterbatasan kecakapan manajerial
b.  Kesulitan mengembangkan dana

B.  Waralaba (franchise)
Usaha waralaba dapat diklasifikasikan menjadi empat jenis :
·           Sistem waralaba pabrik-pengecer
·           Sistem waralaba pabrik-grosir
·           Sistem waralaba grosir-pengecer
·           Waralaba nama perusahaan
1.  Sifat Hubungan Waralaba
inti hubungan waralaba atau franchise berupa perjanjian kontrak yang mengatur kebebasan franchise untuk melakukan atau menggunakan sesuatu yang merupakan milik atau hak franchise. Bentuk hubungan franchise mencakup pengendalian manajemen dan pengambilan keputusan bersama, pertukaran manajemen yang spesifik atau keahlian teknis, dan manfaat produk atau jasa yang dikembangkan.
2.  Faktor Keunggulan Dan Kekurangan Usaha Waralaba
a.  Keunggulan
1) Bantuan dan pelatihan manajemen
2) Konsep perusahaan, produk, dan nama telah dikenal
3) Bantuan keuangan
4) Kepemilikan
b. Kelemahan
1) Biaya awal yang tinggi
2) Pembatasan kebebasan beroperasi







BAB V
MANAJEMEN PEMASARAN


A.  Definisi Pemasaran
Pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsep, penentuan harga, promosi, dan pendistribusian gagasan, barang, jasa, organisasi, dan peristiwa untuk menciptakan dan memelihara hubungan yang memuaskan tujuan perorangan dan organisasi.

B.  Fungsi Dasar Pemasaran
1.      Fungsi pertukaran (pembelian dan penjualan)
2.  Fungsi penyediaan fasilitas (standarisasi dan pemeringkatan, pembiayaan, pengambilan risiko, penjaminan informasi pasar)
3.      Fungsi distribusi fisik (pengangkutan dan penyimpanan).

C. Munculnya konsep pemasaran
Istilah konsep pemasaran (marketing concept) mengacu pada orientasi terhadap konsumen dalam keseluruhan perusahaan dengan tujuan mencapai kesuksesan jangka panjang. Konsep ini menyangkal asumsi kesetiaan pelanggan dalam orientasi produksi. Kemunculan konsep pemasaran disebabkan karena bergesernya pasar penjual yang kekurangan barang dan jasa ke pasar pembeli dengan barang dan jasa yang berlimpah.
Konsep dasar pemasaran adalah konsep kebutuhan manusia. Manusia mempunyai berbagai kebutuhan yang bersifat kompleks dan tidak terbatas, sementara sumberdaya untuk memenuhi kebutuhan sangatlah terbatas. Apabila didasarkan pada daya beli, keinginan berubah menjadi permintaan.

D. Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran ialah suatu rencana yang memungkinkan perusahaan memanfaatkan sumber daya yang dimilikinya dengan sebaik mungkin untuk mencapai tujuan. Unsur strategi pemasaran :
1.      menentukan pasar sasaran
2.      menciptakan bauran pemasaran
3.  Perencanaan pasar yang strategis.

E.  Pentingnya kepuasan pelanggan
Semua perusahaan yang sukses mempunyai satu karakteristik penting: mereka melakukan semua usaha untuk memastikan pelanggannya puas. Kepuasan pelanggan adalah kondisi penting untuk membangun hubungan jangka panjang. Dasar pemikiran konsep pemasaran adalah memfokuskan semua usaha organisasi pada penyediaan customer service yang superior untuk mempertahankan pelanggan yang sudah ada dan menarik yang baru.
Adapun Kriteria kepuasan pelanggan yaitu
1.  Pemasaran internal
Pemasaran internal meliputi tindakan manajerial yang membantu semua anggota organisasi untuk memahami, menerima, dan menjalankan peran mereka masing-masing dalam penerapan strategi pemasarannya.
2.  Mendapatkan umpan balik pelanggan
Salah satu cara mengetahui tanggapan pembeli terhadap produknya adalah dengan memperoleh umpan balik pelanggan lewat cara seperti nomor telepon bebas pulsa, survei kepuasan pelanggan, pesan lewat situs web, dan koresponden tertulis.
                                                                                                                 
F.  perencanaan pemasaran
perencanaan pemasaran adalah proses penentuan pendekatan komprehensif yang jelas kepada keinginan konsumen. Pengembangan rencana perlu memperhatikan :
1.  riset pemasaran : untuk mengidentifikasi konsumen, produk, yang diinginkan, dan cara pembelian
2.  riset penjualan : untuk keperluan promosi dan distribusi berdasarkan temuan riset pemasaran
3.  sistem informasi pemasaran : untuk keperluan penghimpunan
4.  peramalan penjualan : untuk mengkoordinasikan keputusan pribadi dengan informasi pasar yang akurat
5.  rencana pemasaran : untuk merumuskan rencana pencapaian tujuan jangka panjang dan penjualan
6.  evaluasi : untuk mengidentifikasikan dan menilai penyimpangan dari rencana pemasaran.

G. Pasar
pasar adalah kelompok pembeli potensial suatu produk. Pasar terbagi dalam dua kategori :
1.  pasar konsumen
perusahaan mengeluarkan biaya yang lebih besar untuk menyelenggarakan kajian tentang konsumen yang berkaitan dengan status sosial konsumen, cara, waktu, tempat dan alasan pembelian.
2.  pasar perusahaan/industri
perusahaan ini terdiri dari perusahaan-perusahaan yang memerlukan barang dan jasa untuk digunakan dalam produk barang atau jasa dalam bentuk lain untuk dijual atau untuk pasokan bagi pihak lain.

H. Perilaku Konsumen
Subjek sentral yang dikaji dalam riset perilaku konsumen ialah cara konsumen merespons perbedaan ciri produk, harga, dan tingkat efektivitas pengaruh periklanan perusahaan dibandingkan dengan iklan pihak pesaing.
faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen, antara lain:
1.  budaya
2.  tingkat sosial
3.  faktor sosial
4.  faktor pribadi
5.  faktor psikologis

I.    Proses Keputusan Pembelian


J.   Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar (market segmentation) adalah proses pembagian pasar secara keseluruhan menjadi beberapa grup yang relatif homogen.
Empat dasar yang biasa dipakai untuk mensegmenkan pasar konsumen adalah segmentasi geografis (membagi keseluruhan pasar menjadi grup homogen atas dasar lokasi populasi), segmentasi demografis (membedakan pasar atas dasar karakteristik demografis atau sosial ekonomi), segmentasi psikografis (membagi pasar konsumen kedalam kelompok karakteristik psikologis, nilai, dan gaya hidup), segmentasi produk terkait (membagi pasar konsumen berdasarkan hubungan pembeli dengan barang atau jasa.

BAB VI
PRODUK DAN PENETAPAN HARGA
                                                                      

A.  Produk
Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan (dimanfaatkan, dikonsumsi, atau dinikmati).

B.  Klasifikasi Produk
Produk diklarifikasikan dalam dua kategori
1.  Produk konsumen
Ialah produk yang dibuat untuk keperluan rumah tangga konsumen.
a.  Convenience products : produk yang tersedia di berbagai toko dan dapat diperoleh dengan mudah dengan harga terjangkau (rokok, susu, pasta gigi, dll)
b.  Shopping products : produk yang pembeliannya memerlukan berbagai pertimbangan (membandingkan kualitas, harga, dan bentuk di beberapa toko
c.   Speciality products : produk yang pembeliannya memerlukan pertimbangan dan upaya tertentu (sound system, home teather, pakaian dengan merk terkenal, dll)
2.  Produk industri/perusahaan
Ialah barang yang dimaksudkan untuk membuat produk lain atau penyediaan jasa dalam perusahaan.
a.  Bahan mentah: barang yang akan menjadi bagian dari suatu produk, berupa sumber daya alam (tambang, hasil hutan, produk pertanian)
b.  Bahan manufaktur dan bagiannya: produk industri yang menjadi bagian dari produk jadi
c.   Instalasi: produk perusahaan yang dibuat tahan lama, berharga mahal (bangunan pabrik, mesin diesel untuk KA)
d.  Perlengkapan operasi: digunakan dalam operasi  produksi, namun tidak berpengaruh pada skala operasi (mesin hitung, mesin tulis, dan forklift).
e.  Alat bantu: alat bantu ini berumur pendek berupa produk berharga murah dan dapat diperoleh dengan mudah (minyak pelumas, alat tulis, dan perlengkapan kamar mandi).

C. Siklus Hidup Produk
Siklus hidup produk terdiri dari 4 tahap:
1.    Peluncuran (introduction): membangun kesadaran konsumen, mendorong percobaan pembelian
2.    Pertumbuhan (growth): membangun loyalitas merek dan pangsa pasar, menerapkan segmentasi pasar
3.    Kematangan (maturity): mencari manfaat dari produk baru dan pengguna produk baru, mendorong kenaikan frekuensi pembelian
4.    Penurunan (decline): mempertimbangkan untuk meninggalkan industri jika hasil penjualan yang menurun menyebabkan kerugian.

D. Lini Produk Dan Bauran Produk
Lini produk adalah sekelompok produk-produk terkait yang serupa secara fisik atau dimaksudkan untuk pasar yang sama.
Bauran produk adalah campuran dari lini produk dan penawaran individual sebuah perusahaan.

E.  Strategi Pengembangan Produk
Strategi pengembangan produk sebuah perusahaan tergantung pada bauran produk yang sudah ada, kesesuaian antara penawaran-penawaran saat ini dan tujuan pemasaran secara keseluruhan, serta posisi pasar dari produk-produk terdahulu dalam siklus hidupnya sekarang. Strategi ini mencoba memperkenalkan produk-produk baru kepasar-pasar yang sudah tetap atau terkenal.

F.  Tahap-Tahap Dalam Pengembangan Produk Baru


G. Identifikasi Produk
1.    Merek (brand)
Ialah sebuah nama, istilah, tanda,simbol, rancangan, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang membantu untuk mengenali produk sebuah perusahaan.
2.    Nama merek (brand name)
Ialah bagian dari merek yang terdiri dari kata atau huruf yang membentuk nama, yang membedakan barang yang ditawarkan perusahaan dengan perusahaan lainnya.
3.    Merek dagang (trademark)
Ialah sebuah merek yang dilindungi oleh undang-undang dari penggunaannya oleh perusahaan lain, berupa nama mereknya, rancangan gambar, slogan, unsur kemasan, dan gambaran produk.

H. Membangun Loyalitas Merek Dan Ekuitas Merek
Tugas seorang pemasar adalah untuk membangkitkan loyalitas konsumen semaksimal mungkin terhadap sebuah merek. Loyalitas merek merupakan jantung ekuitas merek.
1.    Loyalitas merek
Loyalitas dapat diukur dalam tiga tahapan, yaitu pengenalan merek, preferensi merek, dan insistensi merek.
2.    Ekuitas merek
Adalah nilai tambah dari sebuah nama merek tertentu yang diberikan pada sebuah produk.
Dimensi Ekuitas Merek
I.  Dasar Penetapan Harga
1. Faktor Internal                                               
- tujuan pemasaran                                                                                                     
- strategi bauran pemasaran
- biaya
- metode penetapan harga
2. Faktor Eksternal
- sifat pasar dan permintaan
- persaingan
- faktor lingkungan lain (perekonomian, pemerintah).
3. Tujuan Penetapan Harga
- Profitabilitas (mencari keuntungan maksimal)
- Sasaran volume (maksimalisasi penjualan serta pangsa pasar)
- Sasaran menghadapi persaingan
- Sasaran prestise (menetapkan harga yang tinggi untuk menciptakan sebuah citra eksklusif dari sebuah produk).
4. Penggunan Analisis Impas Dalam Strategi Penetapan Harga
Analisis titik impas adalah teknik penetapan harga yang menentukan volume penjualan yang harus dipenuhi oleh perusahaan pada harga tertentu agar menghasilkan pendapatan yang cukup guna menutupi biaya totalnya. Analisis ini dilakukan dengan membagi biaya tetap total dengan kontribusi per unit untuk biaya tetap. Penjualan diatas titik impas menghasilkan keuntungan.
5. Perbedaan Strategi Penetapan Harga Skimming dan Penetrasi
Strategi skimming menetapkan harga yang relatif tinggi dibanding dengan produk yang sejenis dan kemudian menurunkan harga  tersebut secara perlahan-lahan.
Penetapan harga penetrasi menetapkan harga lebih rendah dibanding dengan produk yang sejenis dan akhirnya menaikkan harga tersebut setelah produk memperoleh sambutan pasar luas.
6. Strategi penyesuaian harga
- penetapan harga diskon
- penetapan harga psikologis
- penetapan harga promosi
- penetapan harga geografis
- penetapan harga dasar FOB
- penetapan harga pengiriman rata-rata







BAB VII
STRATEGI DISTRIBUSI


A.  Pengertian Distribusi
Distribusi adalah proses memindahkan barang dan jasa dari produsen kepada pembeli.

B.  Distribusi Produk
Fungsi distribusi dalam bauran pasar adalah membawa produk ke pasar sasaran melalui penjualan dan pengiriman barang dari produsen ke konsumen akhir, mempromosikan produk, menyimpannya, dan menanggung risiko selama proses distribusi.

C.  Saluran distribusi
Saluran distribusi ialah kelompok individu atau perusahaan yang mengarahkan aliran produk dari produsen ke konsumen.
Tipe-tipe saluran distribusi sebagai berikut:
1.  Saluran distribusi langsung (saluran distribusi yang memindahkan barang langsung dari produsen ke pengguna utama)
2.  Perantara pemasaran (anggota saluran, pedagang grosir atau pengecer, yang memindahkan barang antara produsen dan konsumen atau pengguna bisnis)
3.  Saluran distribusi yang menggunakan perantara pemasaran (anggota saluran yang menjual barang terutama untuk pengecer, pedagang grosir yang lain, atau pengguna bisnis)

D. Memilih saluran distribusi
1.  Distribusi produk konsumen
a)  Produsen → konsumen
b)  Produsen → pengecer → konsumen
c)  Produsen → grosir → pengecer → konsumen
d)  Produsen → agen → pengecer → konsumen
e)  Produsen → agen → grosir → pengecer → konsumen
2.  Distribusi jasa
a.  Produsen → konsumen
b.  Produsen → agen → konsumen

E. Mengendalikan Konflik Dalam Saluran Distribusi
1. Konflik horizontal
Konflik horizontal terjadi antara produsen pada tingkat distribusi produk sejenis. Penyebab terjadinya konflik ialah penjualan aneka produk oleh satu perantara dengan menambah jajaran produk lain.
2.  Konflik vertikal
Konflik vertikal terajdi khususnya antara produsen dan grosir atau produsen dan pengecer. Konflik diantara saluran distribusi disebabkan upaya produsen mengabaikan grosir dan berhubungan langsung dengan pengecer atau konsumen.

F.  Faktor-faktor yang mempengaruhi saluran distribusi
1.  Pertimbangan pasar, meliputi jenis pasar, jumlah konsumen potensial, dan konsentrasi pasar geografis
2.  Pertimbangan produk, meliputi nilai unit dan sifat produk
3.  Pertimbangan perusahaan, meliputi pengendalian saluran, jasa yang diberikan oleh penjual, dan kemampuan manajemen
4.  Pertimbangan perantara, meliputi jasa yang disediakan oleh perantara, ketersediaan perantara yang diinginkan, dan sikap perantara terhadap kebijaksanaan produsen

G. Intensitas Cakupan Pasar
1.  Distribusi intensif
Distribusi intensif sesuai untuk produk kebutuhan sehari-hari yang dapat diperoleh dengan mudah, seperti sembako.
2.  Distribusi selektif
Distribusi selektif diterapkan pada produk yang lebih mahal/bukan kebutuhan pokok, seperti televisi, radio, mesin cuci, dan lain-lain.
3.  Distribusi eksklusif
Distribusi eksklusif umumnya digunakan dalam pemasaran produk berciri spesifik untuk kalangan komsumen terbatas, seperti BMW, rumah mewah, dan sejenisnya.

H. Pedagang Eceran Sebagai Agen Distribusi
1.  Perdagangan eceran dan pengecer
Perusahaan dan agen-agennya yang melakukan penjualan kepada konsumen untuk keperluan pribadi/keluarga disebut pengecer (retailer)
2.  Klasifikasi pengecer berdasarkan strategi pemasaran
Perdagangan eceran dapat dilakukan dengan mendirikan toko atau tanpa toko, seperti penjualan langsung, via telepon, atau pemasaran langsung.
3.  Toko eceran
Elemen bauran pemasarannya yaitu volume ragam produk yang besar, tingkat harga, dan jumlah pelayanan konsumen.
4.  Toserba (departmen store)
Merupakan lembaga pengecer berskala besar yang menjual beraneka produk dengan jajaran yang sangat luas.
5.  Supermarket
Supermarket adalah toko besar dengan pelayanan swalayan yang menjual berbagai produk berupa makanan, minuman, dan produk lain.
6.  Pedagang eceran tanpa toko (nonstore retailing)
Penjualan eceran diluar toko meliputi penjualan langsung, pemasaran via telpon, pemasaran langsung, dan penjualan dengan mesin penjaja otomatis.














                                                                                                    











BAB VIII
STRATEGI  PROMOSI DAN RISET PEMASARAN


A.  Promosi
Promosi merupakan suatu upaya yang dilakukan oleh perusahaan/pemasar untuk mempengaruhi pihak lain agar turut berpartisipasi dalam perubahan yang mereka lakukan.
1.  Periklanan
Iklan adalah segala bentuk penyajian informasi dan promosi secara tidak langsung yang dilakukan oleh sponsor untuk menawarkan ide, barang, atau jasa
a.  Fungsi iklan
1.  Fungsi pemasaran
2.  Fungsi komunikasi
3.  Fungsi ekonomis
4.  Fungsi sosial
b.  Pesan periklanan
1.  Seleksi dan evaluasi pesan
2.  Penyampaian pesan
3.  Media iklan (media cetak dan media elektronik)
2.  Personal selling
Personal selling adalah proses penyampaian informasi kepada konsumen dan membujuk mereka agar membeli produk melalui komunikasi pribadi.
3.  Publisitas
Publisitas adalah penyampaian informasi yang didesain untuk membangkitkan minat lebih dalam pada individu atau perusahaan melalui media informasi tanpa harus mengeluarkan biaya karena besarnya minat khalayak.
B.  Riset Pemasaran
Riset pemasaran menurut the American Marketing Association, didefinisikan sebagai pengumpulan, pencatatatn,dan penganalisisan data tentang probleb yang berhubungan dengan pemasaran barang dan jasa yang dilakukan secara sistematis.
Tahapan kajian riset pemasaran:
·      Kajian situasi yang berlangsung
·      Mengetahui dengan tepat keunggulan dan kelemahan program yang dijalankan
·      Menyatakan tujuan riset secara tertulis
·      Menetapkan problem yang harus di atasi
·      Menetapkan cakupan dan estimasi biaya
·      Menjelaskan data sekunder
·      Mengumpulkan data primer
·      Menganalisis dan memproses data
·      Menyiapkan laporan dan saran solusi alternatif
·      Menindaklanjuti implementasi
·      Mendefinisikan ulang situasi.

1.  Menetapkan permasalah
Pemecahan masalah merupakan dasar proses riset pemasaran. Perusahaan harus menetapkan dengan tepat  permasalahannya untuk menentukan menentukan cakupan riset yang diperlukan
2.  Pengumpulan data
Informasi diklasifikasikan dalam dua ciri: (1) asal informasi, diperoleh secara internal atau eksternal dari perusahaan, dan (2) waktu dan tujuan pengumpulan informasi.
3.  Pengumpulan data sekunder
Jumlah data sekunder tersedia cukup besar. Sumber internal meliputi laporan penjualan dan akuntansi, ikhtisar biaya, laporan persediaan, dan pegalaman manajemen
4.  Pengumpulan data primer
Data primer dikumpulkan dengan metode observasi maupun metode survei. Dalam metode observasi, data dihimpun melalui pengamatan terhadap tindakan konsumen potensial. Metode survai meliputi pertanyaan yang diajukan secara langsung kepada orang untuk mengumpulkan fakta, pendapat, atau informasi lain
5.  Memilih data sekunder atau primer
Data sekunder dan primer mempunyai keunggulan dan kelemahan. Data sekunder menawarkan keungglan dalam hal rendahnya biaya dan kemudahan mendapatkannya. Data pimer dikumpulkan dengan tujuan pemikiran tertentu yang lebih mudah diaplikasikan.
















BAB IX
MANAJEMEN DAN ORGANISASI


A.  Sifat Manajemen Dan Tugas Manajer
Tugas seorang manajer meliputi sejumlah aktivitas baik yang telah direncanakan maupun yang tidak direncanakan terlebih dahulu. Setiap aktivitas manajer memerlukan komunikasi sehingga mengharuskan berinteraksi dengan pihak-pihak yang terlibat dalam maupun luar perusahaan.

B.  Fungsi manajemen
Manajemen adalah proses pengkoordinasian sumber daya yang dimiliki sebuah perusahaan untuk mencapai tujuan. Manajer ialah karyawan yang diberi tanggung jawab untuk mengkoordinasikan sumberdaya tersebut. Aktivitas manajemen difokuskan pada empat bidang, yaitu:
1.  Perencanaan
Perencanaan adalah proses kegiatan rasional dan sistemik dalam menetapkan keputusan, kegiatan atau langkah-langkah yang akan dilaksanakan dikemudian hari untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Proses perencanaan merupakan dasar aktivitas manajerial yang lain.
Jenis-jenis perencanaan, yaitu:
a.  Perencanaan strategis
Perencanaan strategis adalah penyusunan rencana jangka panjang (satu sampai dengan lima tahun) yang dilakukan dengan mempertimbangkan perusahaan dan lingkungannya.
b.  Perencanaan taktis
Perencanaan taktis adalah rencana jangka pendek (kurang dari satu tahun) yang dirinci berdasarkan keputusan strategis
c.    Perencanaan operasional
Perencanaan operasional adalah penyusunan metode untuk mencapai rencana taktis
d.    Perencanaan darurat
Perencanaan darurat adalah rencana alternatif yang dikembangkan untuk menghadapi berbagai kemungkinan kondisi perusahaan yang mungkin terjadi.
2.  Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah menyusun sumber daya manusia dan sumber daya materi untuk melaksanakan perencanaan yang telah dibuat. Tujuannya ialah untuk mengkoordinasikan upaya semua bagian perusahaan
C. Pengarahan
Pengarahan adalah memandu orang-orang yang terlibat  dalam aktifitas perusahaan untuk mencapai tujuan tertentu. Faktor penting dalam pengarahan adalah kepemimpinan, komunikasi, dan motivasi.
Kemampuan mempengaruhi dan mengarahkan pihak lain untuk mencapai tujuan tertentu dari organisasi disebut kepemimpinan.
D. Pengendalian/pengawasan
Pengendalian/pengawasan merupakan proses untuk memastikan bahwa tujuan perusahaan akan tercapai sesuai rencana. Tiga langkah dasar penegndalian/pengawasan meliputi menetapkan standar prestasi, pengukuran prestasi, dan membenahi tindakan yang perlu dilakukan.

C. Kecakapan Manajerial
Manajer diklasifikasikan dalam tiga jenjang, yaitu manajer puncak, manajer menengah, dan supervisor. Untuk menjalankan fungsinya, setiap manajer memerlukan kecakapan manajerial berdasarkan kompetensinya.
1.  Kecakapan teknis, ialah pengetahuan dan kemampuan khusus yang dimiliki seseorang dalam bidang keuangan.
2.  Kecakapan berhubungan dengan pihak lain, yaitu kecakapan yang digunakan dalam bekerja dengan orang lain untuk mencapai tujuan perusahaan.
3.  Kecakapan konseptual, yaitu kecakapan memandang suatu organisasi secara utuh dan melihat hubungan dengan organisasi atau perusahaan lain.
4.  Kecakapan politis, yaitu kecakapan untuk menggalang kekuatan dalam mencapai tujuan yang dikehendaki.

D. Peran Manajerial
1.  Peran informasional (pencari dan pembawa informasi)
2.  Peran interpersonal (hubungan dengan pihak lain)
3.  Peran desisional (membuat keputusan dan mengalokasi sumber daya dengan efektif dan efisien)

E.  Jenjang Manajemen

F.  Pembentukan Departemen
Untuk mengembangkan struktur organisasi diperlukan identifikasi atas berbagai tugas dan tanggung jawab oleh manajemen perusahaan dan selanjutnya akan dilakukan pembentukan departemen.
Ada beberapa metode pembentukan departemen, yaitu sebagai berikut:
1.    Pembentukan departemen berdasarkan fungsi
2.    Pembentukan departemen berdasarkan produk
3.    Pembentukan departemen berdasarkan lokasi

G. Delegasi, Desentralisasi, Dan Sentralisasi
Delegasi ialah penugasan untuk melaksanakan bagian dari tugas manajer kepada bawahan.
Desentralisasi adalah pembagian wewenang secara luas ke organisasi pada jenjang yang lebih rendah.
Sentralisasi adalah memusatkan wewenang pada jenjang atas.

H. Manajemen Lini Dan Manajemen Staf
Posisi manajemen lini merupakan bagian dari rangkaian perintah, yaitu mengambil keputusan dan memberi perintah kepada bawahan untuk mencapai tujuan perusahaan.
Posisi manajemen staf adalah posisi yang diciptakan untuk memberikan dukungan, saran, dan keahlian kepada seseorang dalam rangkaian perintah.

I.    Bentuk Struktur Organisasi
1.  Struktur birokratis
Struktur birokratis ialah sistem manajemen yang didasarkan pada kerangka wewenang formal yang diikhtisarkan dengan cermat dan dilaksanakan dengan tepat.
2.  Struktur organis
Struktur organis ialah sistem manajemen yang terdapat pada kerjasama dan wewenang berdasarkan pengetahuan.
3.  Struktur matriks
Struktur matriks ialah struktur organisasi yang memadukan garis wewenang vertikal dan horizontal.


           
           

           



















BAB X
PRODUKSI DAN MANAJEMEN OPERASI


A.  Proses Produksi Dasar
1.      Konversi bahan menjadi produk
b.  Bahan mentah dibagi menjadi satu/lebih produk
c.   Bahan dasar dikombinasikan untuk menghasilkan produk baru
2.  Produksi berkesinambungan, repetitif, dan terpisah
Proses berkesinambungan memerlukan jangka waktu yang panjang/produksi besar.
Proses repetitif dilakukan dengan menggunakan modul, bagian atau unit dibuat terlebih dahulu.
Proses terpisah mengerjakan produksi dalam waktu singkat dan digunakan untuk membuat sejumlah produk yang bervariasi.

B.  Perencanaan produksi
1.      Memilih lokasi
2.      Arti lokasi bagi perusahaan
3.      Faktor lokasi (kuantitatif dan kualitatif)
4.  Faktor biaya untuk fasilitas yang berwujud (transportasi, biaya tempat dan pembangunan)
5.  Faktor-faktor tidak berwujud (sikap masyarakat dan potensi ekspansi)

C. Tata Letak Fasilitas
1.    Tata letak proses, mengatur arus kerja sekitar proses
2.    Tata letak produk, untuk proses produksi berkesinambungan
3.    Tata letak posisi tetap, untuk produk yang sukar atau tidak dapat dipindahkan.
D. Mengurangi Biaya Melalui Keputusan Membeli
Empat jenis biaya penting yang harus dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan produksi adalah bahan mentah dan bagiannya, tenaga kerja, perlengkapan, dan energi. Kunci keputusannya terletak pada semua biaya secara menyeluruh.

E.  Sistem Just-In-Time
Sistem ini digunakan untuk mengurangi persediaan dan biaya penyimpanan persediaan (berdasarkan kepercayaan bahwa barang tiba tepat waktu saat dibutuhkan sehingga tidak perlu disimpan). Manfaat penerapan JIT: penghematan biaya, peningkatan pendapatan, penghematan investasi, dan peningkatan kualitas tenaga kerja.

F.  Pengendalian Produksi
Koordinasi bahan, perlengkapan, dan sumber daya manusia untuk mencapai efisiensi pruduksi disebut pengendalian produksi.
Dua aspek penting dalam pengendalian produksi, yaitu:
1.  Penataan Alur Produksi
Merupakan langkah awal pengendalian produksi yang mengatur arus pekerjaan, rangkaian mesin dan operasi, untuk mengatur urutan perkembangan produksi dari awal hingga akhir proses.
2.  Penjadwalan produksi
Penjadwalan produksi berhubungan erat dengan penataan alur produksi. Contoh penjadwalan pengiriman bahan, peralihan waktu kerja, dan proses produksi.

G. Manajemen Mutu
Mutu adalah kesesuaian produk dengan seperangkat standar. Pengendalian mutu adalah penciptaan standar kualitas dan pengukuran kesesuaian barang jadi atau jasa dengan standar tertentu.
H. Meningkatkan kualitas dan efisiensi produksi
1.  Peran TQM (Total Quality Management) dalam meningkatkan kualitas produksi.
Penerapan konsep TQM perlu memperhatikan beberapa petunjuk dasar berikut:
b.  Meningkatkan kemampuan manajer dan karyawan melalui pendidikan dan pelatihan sesuai dengan bidang tugas
c.   Memotivasi kepemimpinan karyawan agar mampu mengambil keputusan yang bertanggung jawab.
d.  Membangkitkan motivasi karyawan untuk meningkatkan kulaitas proses produksi.
2.  Tujuan penerapan TQM
a.  Menentukan tingkat kualitas yang diinginkan
b.  Pencapaian tingkat kualitas yang diinginkan
c.   Pengendalian/pengawasan tingkat kualitas
3.  Meningkatkan efisiensi produksi
Perusahaan berupaya untuk meningkatkan efisiensi produksi agar dapat menekan biaya produksi sehingga menjadi lebih rendah tanpa mengorbankan kualitas produk. Untuk meningkatkan efisiensi, manajer berupaya mengatur sumber daya (SDM dan sumber daya lainnya).
Untuk menetapkan target efisiensi produksi, diterapkan sistem benchmarking, yaitu metode evaluasi kinerja dengan perbandingan pada beberapa tingkat tertentu.

I.    Manajemen operasi
Perubahan bentuk bahan dan sumber daya lain menjadi barang dan jasa merupakan bagian dari manajemen operasi. Tujuan perubahan ini adalah untuk memberikan utilitas kepada konsumen. Utilitas ialah kemampuan produk untuk memenuhi kebutuhan manusia.terdapat empat macam utilitas, meliputi bentuk, tempat, waktu, dan kepemilikan. Manajemen operasi berfokus pada utilitas bentuk untuk mengubah hasil produksi menjadi produk siap pakai.
Perencanaan operasi meliputi dua tahapan penting, yaitu:
1.  Perencanaan Desain
Perencanaan desain adalah pengembangan rencana untuk mengubah suatu ide produk menjadi komoditas nyata yang siap untuk dipasarkan. Keputusan yang terlibat dalam perencanan desain berhubungan dengan:
a.  Jajaran produk
b.  Kapasitas yang diperlukan
c.   Teknologi
d.  Fasilitas
e.  sumber daya manusia
2.  Perencanaan Operasional
Perencanaan operasional adalah pengembangan rencana untuk menggunakan fasilitas produksi dan sumber daya. Tujuan perencanaan operasional ialah menetapkan tingkat produk untuk fasilitas. Untuk itu diperlukan tahapan, meliputi (1) memilih perspektif perencanaan, (2) memperkirakan permintaan pasar, (3) membandingkan permintaan dan kapasitas, (4) menyesuaikan hasil dengan permintaan.

J.   Pengendalian Operasi
1.  Pembelian
Pembelian terdiri dari semua aktifitas yang terlibat dalam usaha mendapatkan bahan, pasokan, dan suku cadang yang diperlukan dari perusahaan lain. Tujuan pembelian adalah untuk menjamin ketersediaan bahan dalam jumlah yang cukup dan dengan harga yang rendah pada waktu diperlukan. Fungsi pokok pembelian:
a.  Pemilihan pemasok
Pemilihan pemasok didasarkan pada analisis yang cermat pada beberapa faktor:
1.  harga
2.  Kualitas
3.  keandalan
b.  Rencana pembelian
Tujuan perencanaan pembelian ialah untuk menyeimbangkan dua faktor yang berlawanan untuk menjamin agara pembelian bahan cukup tanpa harus membayar kelebihan biaya penyimpanan.
2.  Manajemen Persediaan
persediaan adalah pemasokan barang yang berada dalam penyimpanan untuk digunakan dalam produksi/untuk dijual kepada konsumen. Manajemen persediaan adalah penetapan jumlah persediaan yang harus tersedia, dipesan, diterima, disimpan, dan disalurkan. Tujuan manajemen persediaan adalah untuk mempertahankan tetap rendahnya biaya pemesanan dan penyimpanan persediaan sementara tetap menjaga ketercukupan pasokan untuk produksi dan penjualan.

K.  Tingkat Persediaan
Cara untuk meningkatkan tingkat persediaan adalah dengan memperhatikan tiga jenis biaya: biaya penyimpanan persediaan, biaya frekuensi pemesanan kembali, dan biaya penyimpanan persediaan dalam jumlah yang cukup. untuk pengendalian tingkat persediaan, seringkali manajer melacak penggunaan barang tertentu yang ada dalam persediaan. perusahaan pada umumnya menyimpan persediaan perpetuan, yakni daftar semua barang persediaan yang senantiasa diperbarui tingkat, pesanan, penjualan, dan penerimaannya.

L.  Perencanaan Persyaratan Bahan
Sistem pengendalian persediaan maupun produk berbasis komputer yang populer ialah Materials Requirement Planning (MRP) atau perencanaan persyaratan bahan. MRP menggunakan jadwal induk untuk menjamin agar bahan, tenaga kerja, dan perlengkapan yang diperlukan untuk produksi dapat ditempatkan di lokasi yang paling sesuai dengan jumlah menurut ketetapan dan tersedia pada saat yang tepat. tujuan MRP adalah untuk menjamin kelancaran arus produk jadi.






















BAB XI
SUMBER DAYA MANUSIA


A.  Motivasi Dan Kebutuhan
Motivasi adalah dorongan yang timbul dari dalam diri manusia untuk berbuat dan berperilaku tertentu.
Kebutuhan adalah kekurangan akan sesuatu yang dibutuhkan, yang tercermin dalam bentuk kesenjangan antara realitas dan hasrat manusia.

B.  Motivasi Karyawan
Untuk mencapai keberhasilan, manajer harus memahami hubungan manusia, cara berinteraksi seseorang dengan yang lain dan cara berinteraksi dengan karyawan untuk meningkatkan efektivitas mereka. Kecakapan hubungan manusia meliputi kemampuan untuk memotivasi, memimpin, berkomunikasi, dan membangkitkan rasa percaya diri.

C. Teori X dan Teori Y
konsep Teori X dan Y dikembangkan oleh Douglas McGregor (1960)
dalam bukunya The Human Side of Enterprise.
Teori X beasumsi bahwa karyawan tidak menyukai pekerjaan dan hanya akan bekerja dalam lingkungan kerja yang diawasi dengan ketat.
Teori Y berasumsi bahwa karyawan menerima tanggung jawab dan bekerja untuk mencapai tujuan perusahaan jika menerima penghargaan secara individu.

D. Hierarki Kebutuhan Maslow
Konsep Hierarki kebutuhan dikembangkan oleh Abraham Maslow. Dia berasumsi bahwa manusia adalah makhluk yang mencari kebutuhan atas berbagai kebutuhan atau persyaratan individu.
Berikut rangkaian hierarki kebutuhan Maslow:
Kebutuhan Psikologis→ Kebutuhan Rasa Aman → Kebutuhan Sosial→ Kebutuhan Penghargaan→ Kebutuhan Realisasi Diri

E.  Motivasi Melalui Sistem Kompensasi
1.  Sistem Kompensasi Efektif
Empat hal yang harus dipenuhi: (1) memungkinkan karyawan untuk memenuhi kebutuhan dasar , (2) komparatif dengan kompensasi yang diberikan perusahaan lain, (3) didistribusikan secara adil dan merata dalam perusahaan, (4) berdasarkan pertimbangan  bahwa kebutuhan setiap orang beragam.
2.  Sistem Kompensasi Gaya Baru
a.  sistem gaji penuh
b.  sistem evaluasi kerja berdasarkan keterampilan
c.   sistem peningkatan gaji borongan

F.  Proteksi dan Faktor Motivasi
faktor proteksi adalah menjaga tingkat kepuasan yang diinginkan, meliputi faktor yang berhubungan dengan pekerjaan (gaji, kondisi pekerjaan, dan keamanan kerja)
faktor motivasi, seperti pekerjaan itu sendiri, kesadaran, pertanggungjawaban, pengembangan potensi dan promosi, yang merupakan kunci utama motivasi karyawan.

G. Manajemen Berdasarkan Obyek (MBO)
MBO adalah suatu proses yang menerapkan kerjasama antara manajer dan karyawan dalam menetapkan tujuan. Tujuan utama MBO adalah untuk menjelaskan peran yang diharapkan dapat dilaksanakan oleh karyawan guna mencapai tujuan perusahaan, yang memungkinkan bawahan untuk berpartisipasi dalam menetapkan tujuan dan evaluasi kinerja, dengan demikian akan meningkatkan motivasi karyawan.
tahapan dalam program MBO:



                                                                













BAB XII
RESIKO DAN ASURANSI

A.  Resiko
Resiko adalah ketidakpastian tentang kerugian atau kerusakan.
Ada dua macam resiko:
1.  Resiko spekulatif, kesempatan mendapat keuntungan atau rugi
2.  Resiko murni,  hanya ada satu pilihan yaitu kerugian

B.  Mengantisipasi Resiko
1.  Mengurangi resiko
2.  Berasuransi

C. Konsep Asuransi
Polis asuransi adalah perjanjian tertulis yang menyebutkan obyek yang dilindungi asuransi. Tuntutan pembayaran atas kerugian yang dilindungi asuransi disebut klaim.

D. Resiko Yang Dapat Diasuransikan
1.    Kerugian terjadi secara tidak sengaja
2.    Kerugian harus dapat diukur secara finansial
3.    Kemungkinan terjadinya kerugian harus dapat diperkirakan

E.  Biaya Premi
Premi asuransi (biaya untuk perlindungan asuransi) harus murah dan relatif lebih rendah dibanding manfaatnya sehingga orang tertarik untuk membeli polis asuransi (jumlah maksimum yang akan dibayar pada waktu terjadi kerugian).

F.  Asuransi Properti Dan Pertanggungan
Kerugian properti adalah kerugian keuangan yang disebabkan oleh terhentinya operasi perusahaan atau kerusakan fisik.
Kerugian pertanggungan adalah kerugian finansial yang dialami oleh perusahaan/individu atas kerusakan properti yang diderita oleh pihak lain.
1.  Asuransi kebakaran
2.  Asuransi penghentian operasi perusahaan
3.  Asuransi mobil

G. Asuransi Kesehatan
1.  Asuransi biaya perawatan reguler
2.  Asuransi rawat inap
3.  Asuransi kecacatan

H. Asuransi Jiwa
1.  Asuransi jiwa berjangka (melindungi jiwa tertanggung dengan sejumlah uang selama jangka waktu yang ditetapkan)
2.  Asuransi seumur hidup (melindungi tanggungan seumur hidup).























[1]BAB XIII
AKUNTANSI DAN ANGGARAN PERUSAHAAN


A.  Akuntansi dan penggunaannya
Akuntansi adalah pencatatan, penggolongan, dan peringkasan transaksi bisnis serta penginterpretasian informasi yang telah disusun.*)
Akuntansi berbeda dengan tata buku yang hanya mencakup tugas pencatatan transaksi keuangan perusahaan atau akuntansi lebih luas dari tata buku.
1.  Penggunaan akuntansi
a.  Kegunaan akuntansi bagi manajemen
Sistem akuntansi memberikan informasi keuangan yang akan membantu dalam memberikan hasil-hasil operasi, pengawasan fasilitas, dan membantu dalam perencanaan.
b.  Kegunaan akuntansi bagi investor dan kreditor
1)   Bagi investor
Untuk mengetahui sampai seberapa jauh perkembangan beserta kondisi keuangannya, sehingga dapat menghindari adanya kekeliruan dalam investasi.
2)   Bagi Kreditur
Untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan keuangan perusahaan sehingga dalam jangka waktu tertentu dapat mengembalikan pinjamannya, dan dapat membayar bunga secara rutin.
c.   Kegunaan akuntansi bagi pemerintah
Setiap perusaahaan harus membuat laporan tentang penghasilan bersih yang diperolehnya kepada pemerintah, sehingga memudahkan untuk menentukan pajaknya.

2.  Jenis-jenis akuntan
a.  Akuntan privat
Akuntan privat adalah akuntan yang bekerja pada sebuah perusahaan atau lembaga lain sebagai kepala bagian keuangan, kepala bagian akuntansi, dan bendaharawan.
b.  Akuntan publik
Akuntan publik adalah akuntan yang tidak bekerja pada sebuah lembaga, tetapi berdiri sendiri. Salah satu syarat menjadi akuntan publik adalah sudah terdaftar pada pemerintah sebagai akuntan publik.

B.  Proses Akuntansi
1.  Proses akuntansi
2.  Jurnal akuntansi
Jurnal adalah buku yang berisi catatan transaksi keuangan secara kronologis. Jurnal menyediakan informasi tentang transaksi keuangan perusahaan yang dicatat dari hari kehari.
3.  Kekayaan dan modal
Kekayaan adalah sesuatu yang bernilai yang dimiliki oleh perusahaan berupa kas, piutang, wesel tagih, surat berharga, tanah, bangunan, perlengkapan dan peralatan.
Modal merupakan lawan dari kekayaan perusahaan. golongan yang menyediakan modal pokok bagi perusahaan yaitu kreditur (pemberi pinjaman) dan pemilik.
1.  Utang
Utang adalah sejumlah dana yang diterima dari kreditur
b.  Modal sendiri
Modal sendiri adalah modal yang berasal dari peserta, pengambil bagian atau pemilik, dan pemegang saham yang memilki kekayaan perusahaan (kelebihan seluruh kekayaan diatas seluruh utang).
KEKAYAAN = UTANG + MODAL SENDIRI

C. Laporan keuangan
1.  Neraca
Neraca adalah sebuah laporan yang memperlihatkan keadaan keuangan sebuah perusahaan pada saat tertentu.
a.  Aktiva
Aktiva merupakan kekayaan fisik yang dimiliki oleh perusahaan.
1)  Aktiva lancar
Aktiva lancar adalah kekayaan perusahaan yang berupa uang tunai dan kekayaan lain yang mudah diuangkan/dalam jangka pendek dapat ditukarkan menjadi uang tunai, seperti piutang, surat-surat berharga, persekot, persediaan barang
2)   Aktiva tetap
Aktiva tetap adalah kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan dalam jangka waktu lama, seperti: gedung, tanah, mesin.
3)  Aktiva yang tidak kentar
Aktiva tidak kentara adalah aktiva yang secara fisik tidak dapat dilihat tetapi secara riil mempunyai nilai, seperti: hak paten, hak cipta, good will.
b.  Pasiva
1)  Utang lancar, yaitu kewajiban finansial perusahaan yang harus dilunasi dalam jangka waktu relatif pendek.
2)  Utang jangka panjang, yaitu kewajiban finansial perusahaan yang harus dilunasi dalam waktu lama (lebih dari 1 tahun), seperti utang obligas dan utang hipotik
3)  Modal sendiri, yaitu sejumlah uang yang ditanamkan dalam sebuah perusahaan untuk menjalankan kegiatannya. dalam perseroan terbatas peranan modal disebut pemegang saham. Jika laba yang diperoleh perusahaan tidak dibagikan kepada pemilik tetapi ditanam kembali dalam perusahaan disebut laba yang ditahan.
2.  Laporan Rugi-Laba
Laporan rugi-laba disebut juga laporan operasi merupakan laporan yang memberikan informasi tentang penghasilan dan biaya dari sebuah perusahaan. Laporan rugi laba dibuat untuk meringkas penghasilan dan biaya-biaya perusahaan selama satu periode.
Persamaan untuk laporan rugi-laba adalah:
PENGHASILAN−BIAYA = LABA BERSIH (atau RUGI)
a.  Penghasilan
Penghasilan dapat diperoleh dari penjualan total kepada para pembeli selama periode bersangkutan. Penjualan merupakan sumber penghasilan utama bagi perusahaan. Selain itu, penghasilan juga dapat diperoleh dari laba penjualan aktiva tetap, sewa yang diterima, dan bunga yang diterima.
b.  Biaya
Biaya merupakan semua pengeluaran yang dilakukan perusahaan.  Macam-macam biaya tersebut adalah:
1.  Biaya produksi barang untuk dijual, atau disebut harga pokok penjualan
2.  Biaya penjualan dan administrasi, seperti biaya periklanan, komisi penjualan, gaji kepala kantor, sewa, dan lainnya.
3.  pajak penghasilan.Selain biaya-biaya tersebut, masih terdapat pengeluaran lain yang akan mengurangi laba usaha, yaitu rugi penjualan aktiva tetap dan
c.   Laba Bersih
Pada pokoknya, laba bersih dapat diperoleh dari seluruh penghasilan dikurangi seluruh biaya.
1.  Laporan rugi-laba untuk perusahaan dagang
Laporan rugi-laba untuk perusahaan dagang, seperti toko terdapat  harga pokok penjualan karena menjual barang-barang.
2.  Laporan rugi-laba untuk perusahaan jasa
Laporan rugi-laba untuk perusahaan jasa, seperti dokter dan biro perjalanan berbeda dengan perusahaan dagang/manufaktur. Perusahaan jasa tidak menjual barang-barang, sehingga harga pokok penjualan tidak terdapat dalam laporan rugi laba (penjualan diganti menjadi penghasilan).
3.  Laporan Perubahan Posisi Keuangan
Laporan perubahan posisi keuangan atau laporan aliran dana disebut juga laporan sumber dan penggunaan dana merupakan laporan yang berisi kesimpulan tentang perubahan kondisi keuangan perusahaan. Tujuan utama laporan perubahan posisi keuangan yaitu untuk memberikan informasi tentang perubahan aktiva lancar dan utang lancar. Jadi, titik berat dari laporan ini pada sumber dan penggunaan modal kerja dalam satu periode. Modal kerja ada dua macam:
a.  Modal kerja bruto, menunjukkan jumlah dari seluruh aktiva lancar
b.  Modal kerja netto (modal kerja), menunjukkan selisih antara aktiva lancar dengan utang lancar.

Daftar Pustaka

Machfoedz,mahmud.(2007), Pengantar Bisnis Modern, ANDI, Yogyakarta
Boone L. Kurtz.(2002), Pengantar BisnisJjilid 2, Erlangga,Jakarta
Sukimo,Sadono.(2006), Pengantar Bisnis Edisi Pertama.Kencana, Jakarta
Dr. Basu Swastha DH.,SE.,MBA, (1998).Pengantar Bisnis Modern Edisi Ketiga, Liberty:Yogyakarta


                                                                                                                                                 



[1] Glos. Hal 430